Aku panik dan membawanya ke rumah sakit.
Kami semua mengira itu adalah stroke, tetapi kemudian kami mengetahui bahwa itu adalah kanker paru-paru stadium 4.
Sejujurnya, saya tidak suka mengingat semua hari di rumah sakit, semua pertemuan dokter, berbagai perawat yang harus menunggu saat dia dirawat di rumah," tulis Valencia pada keterangan.
Ia juga mengenang kebiasaan sang kakek semasa hidup.
Menurutnya, semasa hidup kakeknya merupakan orang yang sehat dan bahagia.
Valencia Tanoesoedibjo juga tak henti-henti beri pujian untuk sang kakek yang kini telah pergi untuk selama-lamanya.
"Yang ingin saya ingat darinya adalah saat dia sehat dan bahagia.
Kakek adalah seseorang yang akan menuangkan begitu banyak gula ke dalam secangkir kopi, yang akan selalu mengembara untuk menemukan rute/hal paling acak setiap kali kita bepergian (ujung2nya semua orang nanya: “ngkong mana?”).
Kakek suka menanam tanamannya dan memberi makan semua hewan di rumah.
Dia akan mengajari tukang kebun dan sekuritas cara mengemudikan mobil," sambungnya.
Pada akhir keterangan, ia tak lupa memberikan ungkapan sayang dan cinta untuk sang kakek yang kini sudah pergi selama-lamanya.
Source | : | |
Penulis | : | Fidiah Nuzul Aini |
Editor | : | Fidiah Nuzul Aini |