Bukan itu saja, KPK juga menyita uangnya senilai Rp 40 juta.
Rafael menyebut uang itu sebenarnya hendak dipakai untuk membayar THR.
Kini, ia pun bingung bagaimana cara membayar THR untuk pegawai-pegawainya.
"Dan uang saya senilai 40 jutaan, yang sebetulnya, awalnya untuk membayar THR beberapa pegawai saya di rumah itu juga diambil."
"Jadi, pada sat ini saya kebingungan, ketika THR ini nanti saya harus membayarnya dengan apa gitu," pungkasnya.
Mengetahui hal itu, netizen langsung memberikan beragam respon.
Namun, dari semua komentar itu banyak yang mengkritik Rafael Alun.
"Gak usah sok melas pak, bapak tau gak ? yg setiap bulan gajinya dipotong pajak itu berangkat subuh pulang pun gelap, sampe empet empetan naik kereta / busway tiap minggu mesti uru," tulis akun @ele**.
"Lahhhh itu urusan anda, Disita KPK berarti itu uang negara bukan uang anda. Ente kadang kadang ente," imbuh akun @sampr***.
"Hidup terbalik karena perbuatan anda sendiri bukan netizen," timpal akun @eme***.
(*)
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Widy Hastuti Chasanah |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |