“Adanya research yang mengatakan bahwa perempuan itu lebih mendominasi dalam menjaga kelangsungan domestik, kebersihan, pendidikan, serta gerakan kepercayaan masyarakat.”
“Penggunaan Jenama Lokal memiliki jumlah pemakai perempuan yang sangat banyak.”
“Sedangkan trend dari fashion sekarang yang tidak mengenal gender, tentunya menguntungkan Jenama Lokal,” tambah Handoko.
Jenama Lokal dapat bertahan dengan senantiasa menjaga kepercayaan dan mempertahankan relevansi dari produknya sendiri.
Alfatih juga menambahkan bahwa Jenama Lokal harus didasari dengan nilai-nilai baik dalam setiap upayanya.
Nilai baik itu misalnya manfaat yang akan diterima masyarakat, alam, dan lain-lainnya.
Walaupun dapat bertahan dengan menjaga relevansi yang ada, terdapat banyak tantangan yang dihadapi Jenama Lokal.
“Yang mengkhawatirkan adalah social medianya, kita harus menerka-nerka apakah hal yang kita lakukan dan sampaikan sudah relevan dengan visi dan misi yang ada.”
“Tapi hal yang terpenting untuk tetap dapat bertahan adalah bagaimana Jenama Lokal tetap menjaga hubungan kedekatan dengan komunitas dan pelan-pelan membuat instrumen baru yang relevan.”
“Dapat disimpulkan bahwa yang membuat Jenama Lokal berbeda adalah kedekatannya dengan pengguna Jenama Lokal itu sendiri,” ucap Alfatih.
Dalam istilah Jenama Lokal, banyak sekali arti yang kita bisa dapatkan.
Baca Juga: Berimajinasi untuk Merajut Rasa dan Makna bersama Palmerah, Yuk!
Sambil Nangis, Riyuka Bunga Mendadak Singgung Kematian Jelang Akhir Tahun 2024, sang Selebgram Banjir Dukungan
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Okki Margaretha |