Grid.ID - Kompas.com bekerja sama dengan PT MMKSI, kembali menghadirkan program tahunan, yakni Merapah Trans Jawa 2023.
Kali ini, tim Kompas.com akan menjelajahi jalur alternatif mudik selatan Jawa sekaligus memberi informasi alur yang jarang diketahui oleh pemudik.
Ekspedisi ini dimulai tepat pukul 07.00 WIB, Selasa (11/04/2023), dari pelataran Menara Kompas dan ditandai dengan pelepasan bendera atau flag off.
Seremoni pelepasan dihadiri para pimpinan KG Media dan Kompas.com.
Selain itu, hadir juga partner utama dalam ekspedisi Merapah Trans Jawa 2023 yaitu Head of PR & CSR Departement PT MMKSI Aditya Wardani.
“Merapah Trans Jawa 2023 ini diharapkan bisa memberikan informasi kepada pembaca setia Kompas.com terkait alternatif jalur mudik melalui Selatan Jawa yang saat ini belum banyak diketahui oleh para pemudik,” ujar CEO KG Media Andy Budiman pada saat acara pelepasan.
Head of PR & CSR Departement PT. MMKSI Aditya Wardani juga menambahkan bahwa ini adalah kali kedua Kompas.com bekerja sama dengan PT MMKSI. Dalam sambutannya, Aditya berharap agar tim yang berangkat selalu diberikan kesehatan dan dapat kembali ke Jakarta dengan selamat.
“Ini adalah kali kedua kami dari PT. Mitsubishi Motor bekerja sama dengan Kompas.com. Sebelumnya, kita telah bekerja sama di tahun 2019, karena terhalang akibat pandemi, kami baru bisa bekerja sama kembali di tahun 2023.”
“Harapan kami teman-teman yang berangkat dapat diberikan kesehatan dan kelancaran dan bisa kembali ke Jakarta dengan selamat,” ujarnya.
Melalui ekspedisi ini, Merapah Trans Jawa 2023 akan menyuguhkan sebuah liputan perjalanan eksklusif multi-platform yang bertujuan Vistas in Motion Panoramic Road atau pemandangan bergerak yang menggambarkan pengalaman perjalanan.
Akan ada laporan langsung dari jalur selatan Jawa terkait informasi terkini arus mudik, infrastruktur dan fasilitas, titik-titik yang perlu diwaspadai, lokasi beristirahat, titik kepadatan kendaraan, serta pelayanan darurat.
Sebagai informasi, ekspedisi Merapah Trans Jawa 2023 ini dilakukan selama 10 hari dengan menjelajahi beberapa daerah di antaranya Pelabuhan Ratu, Pangandaran, Cilacap, Yogyakarta, Pacitan, dan berakhir di Malang. Adapun jarak tempuhnya yakni kurang lebih sekitar 2.113 Km
Berbeda dari tahun sebelumnya, ekspedisi Merapah Trans Jawa 2023 juga tidak akan melewati jalur tol. Sebagai alternatif, tim Kompas.com akan melewati jalur selatan Jawa dan akan melewati beberapa daerah pesisir pantai.
Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho mengatakan bahwa jalur selatan Jawa ini memiliki pemandangan yang indah tetapi cukup ekstrem untuk dilewati.
“Jalur selatan Jawa ini memiliki pemandangan yang indah, banyak daerah pesisir pantai yang akan dilewati tetapi teman-teman harus tetap berhati-hati karena jalur selatan jawa ini cukup ekstrem,” ujarnya.
Ia pun menambahkan, tim Kompas.com akan berangkat terlebih dahulu untuk melaporkan secara langsung kesiapan infrastruktur, fasilitas dan pariwisata sepanjang jalur selatan Jawa.
“Oleh karenanya, tim Kompas.com, melalui program Merapah Trans Jawa 2023 akan berangkat terlebih dahulu dan akan melaporkan secara langsung kesiapan infrastruktur, fasilitas dan, pariwisata sepanjang jalur selatan Jawa,” ujar Wisnu.
Memilih jalur selatan Jawa sebagai rute utama mudik
Masih banyak pemudik yang belum memilih jalur selatan Jawa sebagai rute utama. Jalur ini dianggap masih belum lengkap dari sisi akses dan infrastruktur.
Padahal, jalur selatan Jawa juga memiliki beragam alasan untuk dijadikan rute utama.
Melalui Merapah Trans Jawa 2023, Kompas.com pun akan menelusuri jalur selatan Jawa untuk mengeksplorasi keindahan pemandangan alam di sepanjang rute.
Tim ekspedisi ini juga akan menceritakan cita rasa lokal melalui ragam kuliner di sekitar jalur selatan Jawa.
Simak liputan khusus Merapah Trans Jawa 2023 pada link berikut Merapah Trans Jawa 2023. (*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Okki Margaretha |