Dikenal dengan sebutan bunga bangkai karena pada saat mekar, bunga tersebut mengeluarkan bau busuk seperti bangkai yang kadang-kadang bisa tercium hingga radius 100 meter.
Bau tersebut sebenarnya berasal dari asam amino yang keluar melalui permukaan tongkol.
Bau itu juga yang mengundang serangga untuk datang dan membantu dalam proses penyerbukan tumbuhan tersebut.
Setelah mengamati mekarnya Bunga Bangkai Raksasa tersebut, Boediono dan istri juga berkeliling mengamati beberapa fasilitas konservasi yang dimiliki Kebun Raya Cibodas, seperti Koleksi Kaktus, Rumah Kaca Konservatori, Koleksi Sakura dan berbagai fasilitas konservasi lainnya.
Direktur Kebun Raya, Marga Anggrianto mengatakan “Sebuah kehormatan bagi Kebun Raya Cibodas dikunjungi oleh Bapak Boediono, mengingat karena kunjungan beliau bukan hanya berwisata, namun untuk mengamati sebuah fenomena konservasi langka, yaitu mekarnya Amorphophallus titanium, salah satu tanaman yang memiliki klasifikasi langka oleh IUCN yang dimiliki oleh Kebun Raya Cibodas”
“Kebun Raya sebagai Kawasan Konservasi Ilmiah (KKI) milik BRIN memiliki misi yang sangat penting selain pariwisata, melainkan sebagai pusat konservasi tumbuhan ex-situ, sehingga banyak tanaman langka kategori IUCN yang kami lestarikan untuk kemudian bisa dinikmati pemerhati tanaman seperti Pak Boediono ataupun untuk kepentingan sains dan edukasi” tutup Marga.
Baca Juga: Libur Lebaran, Wisatawan Ramai Kunjungi Kebun Raya Purwodadi
(*)
Ngamuk Saat Tak Diberi Uang, Pengemis di Bogor Ini Malah Ketahuan Lagi Top Up: Ngegas Gak Dikasih
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Irene Cynthia |