Grid.ID - Tak banyak yang tahu, istri Kaesang Pangarep, Erina Gudono ternyata punya hobi antimainstream.
Namun, hobi antimainstream Erina Gudono justru membuat Kaesang Pangarep kepincut.
Lantas apa hobi antimainstrem Erina Gudono?
Seperti yang diketahui, Erina Gudono adalah menantu Presiden Jokowi.
Erina Gudono dan Kaesang Pangarep resmi menikah pada (10/12/2022).
Bukan orang sembarangan, Erina merupakan model, edukator dan pemegang gelar kontes kecantikan Indonesia.
Erina merupakan finalis Puteri Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta 2022.
Ia berhasil masuk babak 11 besar.
Tak hanya itu, ia juga pernah bekerja di perusahaan-perusahaan besar seperti Bank Indonesia, JP Morgan dan Tokopedia.
Punya latar belakang mentereng, Erina rupanya punya hobi yang antimainstream lho.
Bahkan, Erina sampai mengaku ingin meracuni Kaesang agar punya hobi yang sama dengan dirinya.
Hal itu terkuak dalam akun Instagram @erinagudono pada Minggu (14/05/2023).
Di unggahan itu, Erina mengunggah sebuah foto.
Foto itu menampilkan potret Kaesang Pangarep saat sedang duduk di pinggir kapal.
Kaesang tampak semringah melihat pemandangan laut yang terhampar di depannya.
Anak bungsu Presiden Jokowi itu juga tampak santuy memancing ikan.
Di foto itu, Erina mengaku senang bisa menularkan hobinya pada Kaesang.
Bahkan, ia juga ingin menulari Kaesang hobi Diving.
Rupanya, Erina ini memang hobi Snorkeling dan Diving.
"Jalan-salan sama orang ini biar seneng, happy banget katanya dia di laut, snorkling mancing tinggal habis ini kuracuni buat diving," tulis Erina Gudono.
Tak hanya punya hobi antimainstream, Erina juga sering melakukan aksi sosial lho.
Ya, ia rupanya jadi pengurus aktif di Sekolah Marjinal.
Sekolah Marjinal bertujuan memberikan akses pendidikan formal atau informal kepada anak dan kaum muda disituasi jalanan atau kelompok yang termarjinalkan.
Sekolah Marjinal juga membantu mencarikan beasiswa, donasi dan tentunya membantu akses pendidikan pada anak-anak yang termarjinalkan.
Beberapa waktu lalu, Erina sedih lantaran meninggalkan komunitasnya.
Ia meninggalkan komunitasnya lantaran harus pindah ke Jakarta ikut suaminya.
"Komunitas Sekolah Marjinal @sekolah_marjinal."
"Satu hal yang bikin aku sedih pindah ke Jakarta itu pisah sejenak dari teman-teman komunitas, makanya tiap pulang aku berusaha support dan ikut."
"Segala komunitas yang bertujuan memperluas akses pendidikan itu krusial untuk didukung, karena aku ngerasain banget struggle dan susah nya bangun komunitas pendidikan marjinal 8-9 tahun lalu; sulit melawan stigma masyarakat terhadap anak di situasi jalanan, breaking barrier dari pemerintah daerah, cari support, cari tenaga relawan, dan sekarang tugas kita bersama untuk tetap konsisten," tulisnya.
"Makanya aku seneng banget gerakan pendidikan alternatif untuk anak di komunitas marjinal makin besar, awareness masyarakat akan pentingnya pendidikan segala lapisan masyarakat juga lebih baik daripada dulu," pungkasnya.
Source | : | |
Penulis | : | Widy Hastuti Chasanah |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |