Viky menjelaskan bahwa dirinya pergi dan pulang sekolah dengan berjalan kaki, dengan total jarak 16 KM.
"Iya jalan kaki, 8 km, pulang pergi jalan," ucap Viky.
"Iya tiap hari, masuk siang," imbuhnya.
Bukan tanpa alasan, Viky berjalan kaki 16 KM karena tak memiliki ongkos.
"Enggak ada ongkos, udah dua tahun," ujar Viky.
Ayahnya yang semula punya usaha toko ikan hias tutup.
Selain itu, sang ayah jatuh sakit mengalami stroke.
"Sebelumnya naik angkot, usaha orang tua tutup, ruko orang tua tutup," ucap Viky.
"Ibu enggak kerja, di rumah aja," imbuhnya.
Viky bercerita selain sekolah, ia juga bekerja sebagai tukang parkir untuk menambah penghasilan keluarganya.
Perharinya, ia hanya mendapatkan penghasilan yang jauh dari kata cukup.
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | TribunJakarta.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Ayu Wulansari K |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.