“Apresiasi juga saya berikan kepada P3MI yang telah memfasilitasi para calon PMI dalam proses terlaksananya penempatan PMI ke Arab Saudi melalui sistem SPSK,” ujar Menaker Ida.
Sebagai informasi, Menaker Ida telah menunjuk 48 anggota P3MI untuk menjadi pelaksana penempatan dan perlindungan PMI yang mengikuti program SPSK.
“Ini proyek pertama SPSK. Kita punya waktu 6 bulan, setelah itu kita evaluasi, " ujarnya.
Baca Juga: Menaker Lepas Keberangkatan Perdana Perawat Pekerja Migran ke Singapura
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati) Ayub Umar Basalamah menyambut sukacita atas dibukanya penempatan PMI ke Arab Saudi melalui program SPSK.
Pasalnya, tahun ini menandai dibukanya kembali penempatan PMI ke Arab Saudi setelah sebelumnya pemerintah Indonesia menutup penempatan PMI ke negara tersebut pada 2011.
"Hari ini kita merasakan sesuatu yang luar biasa bagi adik-adik yang ingin bekerja ke Arab Saudi. Kami atas nama PMI dan P3MI mengucapkan terima kasih atas pelepasan ini. Tentu ini dapat menambah semangat bagi PMI untuk bekerja lebih baik, amanah, dan menunjukkan citra bangsa pekerja Indonesia kepada pemerintah kerajaan Arab Saudi,” ujarnya.
Respons positif juga diungkapkan oleh Laeliyah, pekerja migran asal Cirebon, Jawa Barat. Laeliyah menjadi salah satu peserta yang akan diberangkatkan ke Arab Saudi dengan program SPSK.
“Terima kasih kepada pemerintah dan P3MI yang telah membuka kembali penempatan PMI program SPSK tahap pertama ke Arab Saudi,” ujar Laeliyah.
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |