Menurut dia, setiap spesies mamalia termasuk sapi dan hewan kurban lain memiliki kelenjar air mata.
Kelenjar air mata tersebut berfungsi untuk membasahi atau membersihkan mata ketika ada debu maupun benda-benda lain yang menempel di bola mata.
"Air mata diproduksi secara normal setiap hari, sehingga sering terlihat bekas lelehan air mata di sisi tepi mata," ungkapnya.
Saat akan disembelih, lanjut Slamet, sapi kurban akan diposisikan menjadi rebahan atau berbaring miring.
"Posisi ini membuat kelenjar air mata secara spontan mengeluarkan air mata dan menetes atau meleleh keluar dari mata sehingga tampak seperti menangis," tutur Slamet.
Secara psikologis sapi tidak menangis sedih
Sebelumnya dalam pemberitaan Kompas.com (10/7/2022), Slamet menerangkan bahwa sapi tidak dapat menangis sedih lantaran tahu akan disembelih.
Menurutnya, secara psikologis sapi tidak dapat merasakan sedih.
Apabila merasa terancam secara psikologis, hewan ini bukan menangis, tetapi justru menjadi beringas.
Menangis pada hewan yang menggambarkan ekspresi dari kondisi psikologisnya hanya dapat ditemui pada primata, seperti kera, monyet, atau orangutan.
"Beberapa hewan seperti primata dikenal psikologis menangis, tapi pada sapi tidak dikenal psikologis menangis," ujar Slamet.
Baca Juga: Bolehkah Anak Kecil Nonton Penyembelihan Hewan Kurban? Psikolog Ungkap Dampaknya
"Bahkan ketika misal tubuhnya kesakitan pun tidak ada tanda-tanda menangis seperti pada primata," sambungnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sapi Kurban Terlihat Menangis Saat Hendak Disembelih, Pakar Ungkap Penyebabnya"
(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Ayu Wulansari K |