Grid.ID - Teknologi digital telah membuka pintu konektivitas global dalam industri seni dan hiburan.
Kini, seorang musisi atau seniman dapat menemukan audiensnya dari berbagai belahan dunia dengan mudah.
Ketika pandemi berakhir, berbagai cara dilakukan agar musisi atau content creator bisa mendapatkan audiens lebih banyak lagi.
Lalu tercetuslah konsep untuk membuat platform streaming online to offline.
Baca Juga: GENGGAM Erat Tangan Syahnaz, Jeje Govinda Janjikan Hal Ini pada Sang Istri yang Telah Berselingkuh
GoPlay menghadirkan inovasi teknologi yang diberi nama Play Everywhere.
Play Everywhere menghadirkan live performance (layaknya konser) secara virtual melalui giant screen LED TV.
Musisi dan audiens pun dapat melakukan interaksi dua arah secara real-time meski berada di lokasi berbeda.
CEO GoPlay, Edy Sulistyo, mengatakan teknologi ini dibuat untuk membantu content creator mendapatkan lebih banyak ruang dan audiens.
Inspirasinya bermula dari keterbatasan saat pandemi Covid-19.
"Kebanyakan mereka manggung online lewat GoPlay dapat duit saweran dan lain-lain. Kami sudah membantu puluhan ribu content creator untuk survive selama pandemi," ujar Edy, Minggu (9/7).
"Ini memungkinkan penyanyi di rumah dan pengunjung di kafe bisa bernyanyi bareng," jelas dia.
Edy menjelaskan Play Everywhere memungkinkan audiens untuk berinteraksi secara langsung, termasuk untuk request lagu dan mengirim hadiah virtual.
Jadi, penonton mendapatkan pengalaman yang lebih intim dengan si seniman.
Dengan kelebihan teknologi tersebut, mampu menjembatani seniman-seniman lokal Indonesia untuk go international dengan sangat mudah dan dapat menjadi sarana pertukaran budaya.
"Kemarin ada komunitas komika Indonesia di Jepang dan musisi viral di Kopikalyan Tokyo. Nanti bisa dibalik juga musisi di Jepang untuk Indonesia," imbuhnya.
Selain itu, juga teknologi ini memberi solusi bagi masalah pembayaran royalti bagi pencipta lagu.
Baca Juga: Cerai dari Desta, Natasha Rizky Dapat Nafkah Rp 1,6 Miliar
Setiap lagu yang dibawakan oleh musisi lain akan secara otomatis dihitung pembayaran royaltinya.
"Ini belum pernah terjadi. Biasanya musisi nyanyi di kafe tanpa memperhatikan song writer. Tapi karena semua didigitalisasi, kita punya fingerprint-nya, itu memungkinkan untuk memberikan kredit ke yang tepat," ucap Edy.
(*)
11 Tahun Uje Meninggal Dunia, Abidzar Al Ghifari Ungkap Satu Penyesalannya, Ngaku Lakukan Ini Jelang Kepergian sang Ayah
Penulis | : | Dianita Anggraeni |
Editor | : | Dianita Anggraeni |