Grid.ID - Wanita normal umumnya mengalami fase hamil selama 9 bulan.
Namun seorang nenek diketahui telah hamil selama 46 tahun.
Nenek itu baru menyadari dirinya hamil setelah merasakan kontraksi pada perutnya.
Dokter yang memeriksa pun syok melihat kondisi janin yang ada di dalam kandungan selama 46 tahun.
Kisah nenek bernama Zahra Aboautalib ini pernah menghebohkan dunia pada tahun 2013 lalu.
Media internasional banyak yang memberitakan kehamilan unik yang dialami Zahra.
Diketahui bila wanita asal Moroko itu telah hamil selama bertahun-tahun dan tidak melahirkan hingga 46 tahun lamanya.
Dikutip dari Intisari.grid.id, menurut laporan, Zahra mengalami fenomena kehamilan aneh.
Pada 1955 di usia 26 tahun, Zahra hamil anak pertamanya.
Baca Juga: 8 Pemuda Setubuhi Kambing Hamil Sampai Mati Lemas, Begini Nasibnya Usai Dipergoki Warga
Namun Zahra tidak pernah memeriksakan kandungannya atau melaporkan kondisinya pada tim medis setempat.
Awalnya, Zahra merasakan sakit tak tertahankan mendekati waktu melahirkan.
Rasa sakit tersebut ia tahan selama kurang lebih 48 jam.
Zahra mengaku menahan sakit tersebut lantaran pernah melihat seorang pasien yang meninggal dunia ketika melahirkan.
Karena hal itulah Zahra merasa ketakutan dan trauma.
Rasa takut itu akhirnya membuat Zahra nekat melarikan diri dari rumah sakit.
Ia masih terus merasakan nyeri pada perutnya namun ditahan hingga rasa sakit itu hilang sepenuhnya.
Setelah rasa sakit yang dideritanya menghilang, Zahra mulai menggenapkan kehamilannya hingga berusia satu tahun.
Pada saat itu Zahra meyakini sebuah mitos 'anak tertidur' berdasar cerita rakyat Maroko dan Maghrebian.
Keyakinan dari mitos tersebut adalah, janin akan menjadi tidak aktif dan tertidur jika belum lahir dari hari perkiraan persalinan.
Mitos tersebut banyak dipercaya sebagaui kejadian akibat terkena sihir hitam dan putih dalam janin.
Zahra yang juga percaya tentang mitos tersebut, memilih untuk membiarkan kehamilannya meski dalam usia lebih dari satu tahun.
Selama beberapa dekade berikutnya, Zahra melupakan bayi yang belum lahir itu.
Dia mengadopsi tiga anak dan menjadi seorang nenek.
Kontraksi di usia 75 tahun
Tetapi pada saat dia berusia 75 tahun, rasa sakit yang mengerikan itu kembali.
Karena merasakan sakit yang luar biasa, Zahra memeriksakan dirinya ke klinik setempat.
Ketika menuju klinik tersebut, Zahra diantar oleh seorang anak angkatnya.
Saat itu dokter mendiagnosa Zahra mengidap tumor rahim.
Kondisi janin bikin dokter syok
Zahra yang telah berusia 75 tahun itu akhirnya melakukan prosedur bedah.
Setelah prosedur bedah dilaksanakan para dokter dibuat terkejut.
Benda aneh yang awalnya diduga tumor rupanya adalah seorang bayi yang telah menjadi batu.
Rupanya selama ini Zahra mengalami kehamilan ektopik.
Kehamilan ektopik adalah kondisi dimana janin telah memecahkan tuba fallopi dan berkembang di rongga perut.
Kondisi bayi Zahra ketika diangkat dari rahimnya adalah telah menjadi mumi dan membatu.
Hal tersebut terjadi karena bayi Zahra telah meninggal dunia namun masih berada di rahim sang ibu.
Kemudian janin dianggap menjadi benda asing oleh tubuh.
Karena itulah tubuh bayi telah membentuk cangkang kerang di sekitarnya yang bisa memumikan janin.
Fenomena janin batu
Fenomena yang dialami Zahra termasuk dalam kondisi medis langka bernama lithopedion atau disebut juga "janin batu".
Melansir ABC News, Kim Garcsi, ahli kandungan di University Hospitals Case Medical Center di Cleveland, mengatakan kondisi ini sangat langka.
Tercatat kondisi ini hanya terjadi sekitar 300 kali dalam literatur medis.
Garcsi mengatakan bahwa lithopedion tercipta saat kehamilan terbentuk di perut, bukan di dalam rahim.
Ketika kehamilan akhirnya gagal, biasanya karena janin tidak memiliki suplai darah yang cukup, tidak ada cara bagi tubuh untuk mengeluarkan janin.
Akibatnya, tubuh mengubah janin menjadi "batu", menggunakan proses kekebalan yang sama yang melindungi tubuh dari benda asing yang terdeteksi di sistem tubuh seseorang.
Garcsi mengatakan ini mungkin tampak aneh, tetapi proses tersebut digunakan terus-menerus dalam tubuh untuk tetap sehat.
(*)
Source | : | littlethings.com,abc news,Intisari Online |
Penulis | : | Ulfa Lutfia Hidayati |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |