"Karena sekarang belum masuk embrio transfer ya proses itu jadi belum dibatasi aktivitasnya nanti setelah masuk proses embrio transfer pasti akan dibatasi aktivitasnya bisa jadi cuman dikurangi 50%," jelas Jonas.
dr. Arie Polim, MSc, DMAS. SpOG (K) FER Selaku Medical, Nursing & Quality Director PT. Morula Indonesia, bicara mengenai beberapa kendala yang dihadapi pasutri untuk melakukan program bayi tabung.
"Pasangan yang sangat sibuk sekali bahkan buat yang bertemu aja susah itu yang menjadi tiba-tiba belum siap kok hamil hamilnya nggak dipersiapkan banyak sekali rencana yang harus dilakukan, ini akan menjadi sebuah kendala karena kalau kita tidak mempersiapkan waktu yang baik."
"Oke saya akan program bayi tabung itu tidak langsung oke saya akan off dari seluruh kegiatan saya kalau program FIF ini bukan hanya mental dan waktu juga harus dipersiapkan dengan baik, gizinya, makanannya apalagi mengurus si kecil ini, apalagi Asmirandah sudah pernah keguguran dua kali."
"Biasanya kalau ibu-ibu yang sudah pernah keguguran sampai selanjutnya harus lebih hati-hati, ini program yang bisa dilakukan pada saat waktu yang tepat dengan persiapan yang tepat, inilah kendala kita di Ibu Kota Jakarta," jelasnya.
(*)
Penulis | : | Dianita Anggraeni |
Editor | : | Dianita Anggraeni |