Dikatakan Bambang dalam temuan kemarin, sudah ditemukan eekitar 6.000 unit amunisi berkaliber 12, 7 mm dan kaliber 7,62 mm.
"Dugaan sementara amunisi yang ditemukan adalah jenis produksi milik Amerika Serikat.
Maka kemungkinan amunisi ini dibawa oleh kapal perang Amerika, ini dugaan awal," ujarnya.
Dikatakan Bambang bahwa apabila dilihat dari history yang dibaca oleh tim, dimungkinkan amunisi tersebut tenggelam sekitar tahun 1940an.
"Amunisi ini digunakan untuk pertahanan udara dan senjata perorangan," ujar Bambang.
Komandan tim penyelaman Letkol Laut Yudo Ponco mengatakan, berdasarkan identifikasi headstamp amunisi itu merupakan buatan Amerika.
"Rekan kami dari historical diver membaca dari headstamp atau kode kepala amunisi, senjata tersebut buatan Amerika," kata Ponco.
Ponco menjelaskan, amunisi itu digunakan untuk senapan Browning yang digunakan pada Perang Dunia (PD) II.
"Utamanya digunakan sebagai pertahanan udara dan pesawat," ujar Ponco.
Diberitakan sebelumnya, tim Komando Pasukan Katak (Kopaska) diterjunkan ke lokasi temuan ribuan amunisi di perairan Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (20/7/2023) pagi.
Penyelaman ini untuk memastikan keberadaan amunisi lain yang diduga berasal dari bangkai kapal perang era perang dunia (PD) II yang karam di dasar laut.
Dimana pada saat itu terjadi pertempuran antara kapal perang Amerika yang diserang oleh pesawat tempur Jepang dan salah satu kapal perang itu tenggelam.
"Dugaan awal sementara itu, tentu nanti kepastiannya setelah melakukan penyelaman," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di laman TribunJateng dengan judul: Ribuan Amunisi yang Ditemukan di Perairan Cilacap Ternyata Buatan AS, TNI Kerahkan Kopaska (*)
Source | : | Tribunjateng.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Novita |