Grid.ID - Fenomena langka terjadi di sebuah desa di India, yang dihuni oleh 237 orang kembar identik.
Desa ajaib ini tentunya menarik minat para ilmuan dan ahli genetika untuk menyelidiki faktor penyebab 237 orang kembar.
Terungkap sejarah panjang desa ini yang telah lama ditutup.
Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang kita menjumpai anak kembar yang terlihat sangat mirip.
Bahkan ada anak kembar yang sangat mirip sehingga sulit bagi orang tua untuk membedakannya.
Terbentuknya kembar identik disebabkan oleh sel telur yang telah dibuahi membelah menjadi 2 embrio.
Mereka menerima kromosom dan materi genetik yang identik, jadi ketika mereka lahir, kembar ini akan sangat mirip.
Peluang memiliki anak kembar sudah sangat kecil, kembar tiga bahkan lebih kecil.
Dilaporkan bahwa kemungkinan memiliki kembar tiga identik adalah sekitar 1 dari 200 juta kelahiran.
Namun sebuah desa ajaib di India memiliki lebih dari 200 orang yang terlihat persis sama, seolah-olah mereka adalah lebih dari 200 orang yang lahir dengan telur yang sama.
Desa itu bernama Haragonan, terletak di negara bagian selatan Bangalore, India selatan.
Ada 237 orang di desa tersebut yang memiliki penampilan yang sama, tanpa memandang jenis kelamin.
Semua ciri wajah mereka seperti cetakan yang sama.
Desa ini dikunci untuk waktu yang lama dan baru setelah Perang Dunia II secara bertahap dibuka ke dunia luar.
Ketika turis diizinkan masuk, mereka tercengang melihat wajah serupa di desa tersebut.
Fenomena ini menarik perhatian seorang ilmuwan dan ahli genetika Jerman bernama Biharz.
Setelah penelitian bertahun-tahun, ia mengatakan bahwa fenomena ini disebut "fenomena non-keluarga", yang sifatnya sangat langka.
Sebanyak 237 orang di desa tersebut semuanya memiliki penampilan dan tinggi badan yang sama.
Mereka memiliki hidung berbentuk kerucut, bibir tebal, dan garis alis yang menonjol.
Dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan di antara mereka, yang bahkan tidak dapat dijelaskan oleh genetika.
Beberapa ahli percaya bahwa desa Haragonan memiliki sejarah panjang dan sudah lama ditutup.
Selama masa itu, mereka tidak menikah dengan orang luar, yang tentunya membuat penduduk setempat melakukan perkawinan sedarah.
Dalam komunitas sekecil itu, mereka tidak memiliki peraturan yang melarang pernikahan dalam 3 generasi kerabat dekat.
Jadi orang-orang di desa akan semakin mirip.
Seiring waktu, mereka berkembang menjadi sebuah desa dengan penampilan yang mencengangkan seperti sekarang ini.
Selain itu, ekspedisi pergi jauh ke dalam desa untuk mempelajari makanan dan air, serta unsur-unsur di dalam tanah.
Mereka menemukan bahwa tanah dan air setempat kaya akan unsur platina dan bismut.
Oleh karena itu, para ilmuwan berpendapat bahwa unsur-unsur ini mungkin juga menjadi salah satu alasan mengapa orang-orang di sini lebih mirip.
Mereka dapat mengubah sel-sel ibu hamil, sehingga mempengaruhi perkembangan janin.
Orang mungkin penasaran apakah wajah seperti ini membuat warga desa tidak nyaman dalam kesehariannya dan bagaimana cara mereka membedakan satu sama lain?
Baca Juga: Ini Sosok yang Bantu Polisi Tangkap Si Kembar Rihana Rihani Tersangka Kasus Penipuan iPhone
Dalam hal ini, seorang wanita lanjut usia di desa tersebut mengatakan bahwa kebanyakan orang tidak mengandalkan penampilan tetapi mengidentifikasi satu sama lain melalui suara, gaya berjalan, dan kebiasaan kecil.
Karena desanya sangat kecil, semua orang saling mengenal dengan baik.
Mereka dapat membedakan perbedaan halus, bahkan mengidentifikasi satu sama lain dengan cara mereka berpakaian.
Namun semua spekulasi di atas hanyalah dugaan, tidak ada bukti nyata yang membuktikan mengapa penduduk desa Haragonan begitu mirip.
Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul Desa Ini Dihuni 237 Kembar Identik, Diduga Hasil Inses, Ilmuwan Syok Temukan Ini di Tanah dan Airnya
(*)
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya
Source | : | Tribuntrends.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Ayu Wulansari K |