Beberapa kali, Zidan bertanya kepada Rustina apakah ia harus masuk ke pesawat sekarang.
Tanpa ada perasaan janggal, Rustina meyakinkan Zidan untuk segera masuk pesawat karena khawatir ketinggalan.
"Ini aku masuk ta ma? Iya masuk, Nak, mama kan enggak boleh masuk," kata Rustina menirukan percakapannya dengan Zidan.
Dua hari berlalu semenjak perpisahannya dengan Zidan di bandara, kata sang ibu, tidak ada yang aneh dengan interaksi mereka.
Menurutnya, sampai Rabu (2/7/2023) siang, keluarga masih bertukar kabar dengan baik.
Komunikasi Zidan dan keluarga mulai terputus sejak Rabu malam.
"Malam itu biasanya telepon, ini kok enggak menelepon, saya telepon enggak diangkat, saya WA enggak respons," kata Rustina.
"Biasanya Zidan kalau ada kegiatan memang ponselnya dimatikan, tapi nanti begitu selesai langsung bales telepon, tapi malam itu tidak ada jawaban sama sekali," lanjutnya.
Rustina melanjutkan, kekhawatiran dirinya terhadap kondisi Zidan baru muncul pada Kamis (3/8/2023) karena Zidan tidak kunjung memberi kabar.
Rustina lantas menghubungi saudaranya di Jakarta untuk menengok Zidan di kosnya.
Dari sana Rustina dan keluarga mengetahui bahwa Zidan sudah tidak bernyawa di kamar kosnya pada Jumat (4/8/2023) dengan kondisi terbungkus plastik hitam.
Rustina dan keluarga berharap, pembunuh Zidan dihukum mati lantaran telah menghilangkan nyawa putra kesayangannya tersebut.
7 Rekomendasi Drakor Baru yang Tayang Maret 2025, Ada yang Dibintangi IU sampai Xiumin EXO
Source | : | kompas |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Irene Cynthia |