Setelah beberapa saat bertanya kepada anggota keluarga, dokter pun mendapat jawaban.
Ternyata, setiap makanan Hai Lan membuat hidangan telur yang berbeda untuk dimakan anaknya.
Perlu disebutkan bahwa dalam proses pengolahannya, ia juga menambahkan sedikit garam ke dalam masakan agar kaya rasa.
Makanan asin dalam waktu lama ditambah makan telur terlalu banyak menyebabkan ginjal bayi lemah.
Pada saat dibawa ke UGD, kondisinya sudah sangat parah sehingga tidak bisa lagi diobati.
Dokter menjelaskan bahwa makan telur setiap hari benar-benar membebani sistem pencernaan anak yang belum matang.
Belum lagi, nutrisi telur tidak terserap sempurna oleh tubuh sehingga menyebabkan gangguan pencernaan, kembung, dan sakit perut yang membuat anak tidak nyaman.
Selain itu, fungsi ginjal anak terutama bayi masih belum berkembang sempurna sehingga banyak makanan yang tidak boleh dimakan anak terutama garam.
Ginjal bayi belum mampu membuang kelebihan natrium secara efektif.
Penyerapan natrium yang terlalu banyak dapat menyebabkan edema, tekanan darah tinggi, gagal ginjal.
Baca Juga: Diduga Buang Bayi yang Baru Dilahirkannya ke dalam Sumur hingga Tewas, Ibu di Brebes Diciduk Polisi
Oleh karena itu, saat anak berusia di bawah satu tahun, sebaiknya orang tua sama sekali tidak menambahkan garam pada MP-ASI bayinya.
Mendengar ini, Hai Lan berlutut dan menangis.
"Ini salah ibu. Ini semua salah ibu," ujarnya meratapi kesalahannya.
Hal ini tentu saja menyebabkan semua orang patah hati.
Dokter juga menambahkan bahwa selain garam, ada beberapa makanan lain yang juga tidak baik untuk kesehatan anak yang juga perlu dihindari oleh orangtua.
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com dengan judul Niat Beri Makanan Enak, Ibu Ini Malah Bikin Bayinya Gagal Ginjal hingga Tewas: Semua Salah Ibu!
(*)
Warisi Bakat Menyanyi sang Ibu, Noah Sinclair Debut di Panggung, BCL dan Tiko Aryawardhana Auto Bangga Bukan Main!
Source | : | Tribunnewsmaker.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Ayu Wulansari K |