"Saya bawa gaun saya, masuk ke sebuah bilik kecil tapi tidak tertutup sama sekali, tidak ada pintu hanya ditutup sekat kayu, atapnya terbuka dan ada CCTV. Kita tidak diberi tahu apakah CCTV nyala atau tidak," sambungnya.
Namun alangkah terkejutnya Jelita saat diminta untuk melepas seluruh pakaiannya termasuk pakaian dalam di depan panitia.
Sempat menolak, Jelita heran kenapa ia disuruh bug*l.
Terlebih saat itu ada beberapa pria di dalam ruangan tersebut.
"Sampai di sana kita diminta lepas busana sama salah satu BOD. Tapi saya kaget, karena menurut saya gaun saya, saya pakai atasan atas masih cocok.
Tapi saya dimarahi, dibentak 'harus dilepas atasannya'. Ya udah saya lepas, tapi saya tutup (payudara) karena malu, posisinya ramai dan ada cowok," kata Jelita.
Di tengah kebingungan dan rasa malunya, Jelita semakin terkejut kala mendengar ucapan panitia.
Bahwa saat itu mereka tengah melakukan body checking alias pengecekan tubuh para finalis.
"Saya dibentak lagi, dibilang 'kamu ini gimana sih, gimana mau dikirim ke ajang internasional, gimana mau kompetisi di sana, nanti di sana kamu telanjang depan banyak orang'.Saya tertekan, di situ enggak bisa berbuat apa-apa, itu H-2 grand final. Ya udah saya hanya diam," pungkas Jelita.
Tapi yang membuat Jelita syok adalah saat panitia mengomentari organ intimnya.
Ngamuk Saat Tak Diberi Uang, Pengemis di Bogor Ini Malah Ketahuan Lagi Top Up: Ngegas Gak Dikasih
Source | : | Tribuntrends.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Siti M |