Amsuddin juga berencana akan memanggil orang tua siswa untuk menyelesaikan persoalan perundungan yang diterima oleh wakil kepala sekolah.
"Saya sebagai pimpinan akan mencari solusi yang terbaik agar masalah ini bisa kita pulihkan sehingga kepercayaan masyarakat terhadap sekolah lebih baik kedepan," katanya seperti yang diwartakan TribunAmbon.com.
Ia juga meminta para siswa yang melakukan perundungan untuk membuat video permintaan maaf.
"Saya bersama tema-teman akan mengumpulkan data data siswa-siwa mana kemudian bersama orang tuanya, lalu kita buat semacam video permintaan maaf terhadap tindakan yang mereka lakukan terhadap ibu dan kepada publik," cetusnya.
Siswa Unjuk Rasa
Diketahui, aksi perundungan tersebut saat para siswa sedang melakukan unjuk rasa.
Unjuk rasa yang berlangsung Senin (14/8/2023) lalu tersebut beragendakan penentangan terhadap kebijakan sekolah.
Para siswa menentang kebijakan penunjukan Ketua Osis yang tidak melibatkan Majelis Perwakilan Kelas hingga larangan untuk berpendapat.
Berikut poin tuntutan para siswa
Pertama, pembuatan tata tertib tidak sesuai dengan mekanisme yang seharusnya disusun melalui rapat MPK.
Kedua, Ada salah satu poin dalam aturan yaitu dilarang demo.
Ketiga, Keterlambatan siswa dibiarkan, tidak dapat menyelesaikan persoalan ini.
Keempat, sangat tempramental dan sering menganggu peroses pembelajaran.
Kelima, kami khawatir program OSIS tidak berjalan dengan baik.
Keenam, keterlambatan info dengan paksaan.
Ketujuh, tidak bisa menjaga perasaan siswa.
Kedelapan, Melangsungkan Apel sesuka hati.
Kesembilan, keadaan sekolah yang tidak kondusif saat pembelajaran dilaksanakan, banyak siswa berkeliaran di luar saat jam belajar.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Guru di Maluku Dibully Siswanya, Alumni Turun Tangan: Ini Memalukan Citra Pahlawan Tanda Jasa
(*)
Profil Carmen, Idol Kpop Asal Indonesia yang Bakal Debut di SM Entertainment, Tergabung dalam Member Hearts2hearts
Source | : | Tribun Bogor |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |