Sebelumnya, ada 15 orang yang akan disanksi, namun pihak RS mempertimbangkan hal tersebut.
Sehingga total 5 perawat dan bidan dinonaktifkan, sedangkan 10 orang SP1.
"Kita mendalami dan mencari mana yang paling berperan dan mengetahui betul peristiwanya. Jadinya yang 10 orang kita SP1 aja. Sedangkan yang lima perawat dan bidan dinonaktifkan atau dibebastugaskan," kata Gregg, Minggu (20/8/2023), dilansir Kompas.com.
Lebih lanjut, diketahui hasil pemeriksaan Unit Reskrim Polres Bogor, ada unsur kelalaian saat memasang gelang ke bayi Siti.
Gelang itu dobel dengan satu nama yang sama, yaitu pasien D.
Kemudian, pihak Siti Mauliah meminta kepada Rumah Sakit Sentosa agar bayi yang selama ini dirawatnya untuk dilakukan tes DNA pada dua bulan lalu.
Orang Tua Bayi Tes DNA
Lantas, kedua orang tua bayi tertukar di Bogor melakukan tes DNA di Puslabfor Polri, Sentul, Kabupaten Bogor pada Senin (21/8/2023).
Ibu, ayah dan anak keduanya dites DNA untuk mengungkap kasus bayi tertukar di Bogor.
Berdasarkan hasil tes DNA, kedua bayi laki-laki yang terlahir di RS Sentosa Kemang terbukti tertukar.
Kedua bayi tersebut, merupakan anak dari seorang ibu bernama Dian dan ibu bernama Siti Mauliah yang tertukar ketika melahirkan di rumah sakit.
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Fidiah Nuzul Aini |