Grid.ID - RS Sentosa salahkan oknum perawat yang lalai hingga terjadi kasus bayi tertukar di Bogor.
RS Sentosa pun berikan iming-iming ini untuk dua bayi tertukar di Bogor namun kedua pihak keluarga menolaknya mentah-mentah.
Kedua orangtua bayi tertukar di Bogor tetap melanjutkan proses hukum untuk RS Sentosa.
Seperti diketahui, hasil tes DNA menunjukkan bahwa kedua bayi yang lahir di Rumah Sakit Sentosa tersebut memang benar tertukar.
Kedua ibu bayi, Siti dan Dian pun bakal melaporkan RS Sentosa ke Polres Bogor.
Menanggapi soal laporan itu, Juru Bicara RS Sentosa, Gregorius B Djako mengungkapkan bahwa pihaknya merasa sebagai korban.
"Sakit kah, rawat kah," kata pria yang akrab disapa Gregg kepada TribunnewsBogor.com.
Tak hanya itu, pihak RS Sentosa bak melimpahkan kesalahan ke perawat.
Menurutnya, mereka tidak mengungkapkan masalah ini ke pihak RS Sentosa, sehingga menjadi senjata di kemudian hari.
"Dan (perawat) menutupi kasus begitu lama," terangnya.
Kendati begitu, RS Sentosa berupaya membujuk ibu bayi tertukar itu dengan beberapa bantuan.
Adapun RS Sentosa menawarkan jaminan kesehatan hingga beasiswa sampai bayi tertukar itu SMA.
Menurutnya, segala sesuatunya pasti akan dicover oleh RS Sentosa.
Mediasi Gagal
Sementara itu, mediasai antara dua keluarga bayi tertukar dan RS Sentosa ternyata mengalami kebuntuan.
Mediasi yang berlangsung di Mako Polres Bogor pada Rabu (30/8/2023) sore tadi gagal.
Hal itu diungkapkan oleh Kuasa Hukum Dian, Binsar Aritonang.
"Hasil mediasinya terakhir tadi masih belum menemui kesepakatan," kata Binsar Aritonang, kuasa hukum Ibu D saat ditemui TribunnewsBogor.com di Mako Polres Bogor.
Karena mediasi gagal, maka dari itu pihaknya akan menempuh melalui jalur hukum.
Karena kliennya, ibu Dian dan Siti merupakan korban.
"Namun kami juga akan menempuh sesegera mungkin, akan menempuh upaya-upaya hukum terkait kejadian yang terjadi yang mana kami Ibu S dan Ibu D sebagai korban," kata Binsar Aritonang.
"Pasti (laporan polisi), kami juga gak berlarut-larut gitu."
"Untuk terjadinya perdamaian atau mediasi kan tidak perlu menunggu itu juga terlalu lama gitu kan, karena kami di sini juga harus bertanggung jawab terhadap klien kami juga, upaya apa yang akan kami lakukan. Di mana klien kami juga sepakat kita akan melakukan upaya hukum," ungkap Binsar Aritonang.
Siti Tolak Tawaran RS Sentosa
Reaksi Siti Mauliah pihak RS Sentosa ingin damai dan tawarkan bea siswa hingga jaminan kesehatan.
RS Sentosa berharap damai dan menawarkan jaminan kesehatan hingga bea siswa kepada kedua bayi yang tertukar tersebut.
Menanggapi hal itu, Siti Mauliah dengan tegas menolak tawaran pihak RS Sentosa.
Disampaikan kuasa hukum Siti Mauliah, Rusdy Ridho bahwa pihak ibu bayi tertukar menolak tawaran bea siswa tersebut dan akan tetap menempuh jakur hukum.
Menurutnya, sampai SMA memang gratis jika di negeri, sementara terkait kesehatan sudah memiliki BPJS.
"Kita tolak lah, sampe SMA kan gratis kalo negeri, untuk kesehatannya kan ada BPJS," ucap kuasa hukum Siti. Dilansir TribunnewsBogor.com, Rabu (30/8/2023).
Kendati begitu, Rusdy mengatakan tawaran yang diberikan pihak RS Sentosa ini dinilai tidak sebanding dengan kerugian yang dialami kedua pihak keluarga bayi.
Pasalnya, di dalam persoalan ini terdapat kerugian materil maupun inmateril yang dialami oleh kedua pihak korban yang harus dipertimbangkan.
Bahkan menurutnya, tawaran itu dilakukan oleh pihak RS Sentosa hanya sekadar pemanis saja.
"Ngapain lah, itu pemanis aja, kita engga kesana arah kompensasinya. Engga seimbang, semua udah di-cover sama negara," tegasnya.
Kendati demikian, kedua korban bayi tertukar ini telah sepakat tetap menempuh jalur hukum.
"Kita udah sepakat sama keluarga bu D, satu perahu lah untuk menggugat rumah sakit dan melaporkan ke polisi," pungkasnya.
Bayi yang dilahirkannya secara sesar itu tertukar pada 18 Juli 2022, di rumah sakit.
Sementara Siti mengetahui ketukaran bayi tersebut setelah satu tahun dirawatnya.
Diketahui pula, Siti Mauliah bersama Nyonya D diduga ibu bayi tertukar melangsungkan tes DNA, pada Senin (23/8/2023).
Adapun tes DNA ini dilalukan kedua ibu bayi di di Puslabfor Polri di Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor dari air liur.
Hasil tes DNA menyatakan bahwa kedua bayi tersebut dinyatakan 99,9 persen memang tertukar.
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Bakal Dilaporkan Keluarga Bayi Tertukar, RS Sentosa Merasa jadi 'Korban', Kini Salahkan Perawat
(*)
Ngamuk Saat Tak Diberi Uang, Pengemis di Bogor Ini Malah Ketahuan Lagi Top Up: Ngegas Gak Dikasih
Source | : | Tribunsumsel.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Ayu Wulansari K |