Setiap hari, rumah mereka lebih banyak tertutup rapat.
Hal itu dapat diketahui dengan mudah.
Sebab, setiap tamu yang berkunjung ke perumahan, bakal dimintai kartu identitas, baik itu SIM atau KTP untuk ditukar dengan kartu akses masuk.
"Sejauh yang saya tahu tidak pernah ada tamu atau keluarga yang pernah berkunjung (ke rumah GAH)," kata Herry.
Ia menambahkan, saking tertutupnya GAH dan DAW, keduanya tidak pernah terlibat dalam berbagai acara sosial di kompleks tersebut.
"Kalau komunikasi, cuma terbatas simpel aja, misal dia kalau belanja ke warung sebelah itu dia cuma lewat gitu saja, enggak ada interaksi," sambung dia.
Putus kontak keluarga
Herry mengungkapkan, Grace memiliki seorang adik yang tinggal di Jakarta Barat.
Berdasarkan keterangan dari adik Grace kepada Herry, Grace terakhir kali berkomunikasi langsung dengan adiknya saat suaminya meninggal pada 2011 silam.
"Adiknya mengatakan, pada tahun 2011 itulah dia berinteraksi langsung dengan kakaknya. Keluarga sendiri seperti itu ya," lanjut Herry menyayangkan.
Berdasarkan catatan sekuriti perumahan, Grace dan David biasa pergi ke luar rumah menggunakan transportasi umum setiap hari Kamis.
Kendati demikian, pihak sekuriti tentu tidak tahu ke mana tujuan mereka.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Faktor Ekonomi Diduga jadi Alasan Ibu-Anak yang Tewas di Depok Menutup Diri"
(*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | kompas |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Irene Cynthia |