Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Penemuan ibu dan anak yang tewas dan telah jadi tengkorak di Depok membuat publik terkejut.
Kini kasus yang terjadi Depok ini disebut mirip dengan kasus di Kalideres Jakarta Barat yang sebelumnya juga membuat heboh.
Dilansir Grid.ID dari TribunJakarta.com pada Minggu (10/9/2023), polisi kini menyelidiki kasus di Depok dengan metode yang serupa dengan kasus Kalideres.
Kerabat dari Grace Arijani Harahapan (65), ibu di Depok yang tewas dan menjadi tengkorak mengungkap kesaksiannya mengenai keluarganya itu.
Ketua RW bernama Herry mengungkap kesaksian keluarga Grace yang tinggal di Jakarta Barat tersebut.
Kerabat mengaku telah lama putus komunikasi dan hubungan dengan Grace dan David.
"Adiknya mengatakan pada tahun 2011 itulah dia berinteraksi langsung dengan kakaknya. Keluarga sendiri seperti itu," kata Herry
Sementara adik kandung dari korban kasus Kalideres mengaku sudah 20 tahun tak berkomunikasi dengan sang kakak.
"Sudah lebih dari 20 tahun saya pribadi sama sekali gak komunikasi," ujar adik korban.
Beberapa kemiripan kasus Kalideres dan Depok:
1. Kematian yang tak diketahui
2. Sama-sama tinggal di perumahan elite
3. Sama-sama tak bersosialiasi dengan tetangga alias tertutup
Melansir Kompas.com, kasus keluarga di Kalideres yang ditemukan tewas sempat jadi sorotan.
Saat kasus ini resmi ditutup oleh polisi, terkuak sejumlah titik terang atas tewasnya sekeluarga itu.
"Dari hasil penyelidikan, kami menemukan petunjuk, titik terang. Ada keidentikan antara hasil penelitian dari psikologi forensik maupun sosiologi agama," ungkap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi,
Polisi pun memberikan kesimpulan atas kasus ini.
Mulai dari ditemukannya feses di tubuh korban yang menandakan bahwa mereka tak berhenti makan.
"Ditemukan feses, di tubuh Budyanto dan Dian itu ada feses. Pada jenazah ini ditemukan sisa makanan belum terbuang," kata okter forensik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Ade Firmansyah.
Terungkap pula penyakit penyebab kematian empat anggota keluarga ini.
"Pertama, Rudyanto akibat permasalahan saluran cerna. Kedua, Reni Margaretha Gunawan karena kanker payudara. Ketiga adalah Budyanto karena serangan jantung, dan terakhir Dian disebabkan oleh gangguan pernapasan," kata dokter forensik Asri M.
Terkuak pula bahwa Dian yang meninggal terakhir kali.
Selain itu keluarga ini tak pernah memeriksa kesehatan mereka dan tak layanan BPJS mereka telah 2 tahun tak aktif.
Polisi juga membantah adanya paham apokaliptik yang dianut oleh keluarga ini.
“Berdasarkan penelurusan kami terhadap barang bukti, tidak ditemukan perilaku atau paham apokaliptik,” ujar Ahli Sosiologi Agama, Jamhari.
"Buku-buku tersebut bisa dibeli di toko buku manapun. Jadi ini saya kira bukan menunjukan bahwa mereka sedang mengkaji suatu keagamaan tertentu,” kata dia.
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | kompas,TribunJakarta.com |
Penulis | : | Annisa Marifah |
Editor | : | Nesiana |