Bowo bercerita, saat hendak membuka pintu untuk ke luar rumah, dirinya sempat melihat akuarium bergoncang keras sampai airnya mau tumpah.
"Akhirnya semua penghuni Fadesa berkumpul di lapangan parkir," kata dia.
Bowo memutuskan untuk menunggu selama 30 menit di luar rumah sebelum kemudian masuk lagi guna mengambil kunci mobil, dompet, dan ganti pakaian.
"Kami bersiap untuk meninggalkan apartemen apabila ada gempa susulan yang lebih besar. Tapi, setelah menunggu lebih dari sejam, tidak terjadi gempa, dan kami mulai masuk rumah masing-masing," jelasnya.
Tapi, menurut dia, ada juga warga yang langsung pergi meninggalkan apartemen Fadesa Rabat karena takut adanya gempa susulan.
Bowo mengatakan, karena bekerja di KBRI Rabat, selama itu dirinya juga mencoba memonitor kondisi para WNI lain yang tinggal di Maroko.
"Seluruh staf KBRI Rabat monitor terus WNI di luar kota khususnya yang dekat dengan pusat gempa, seperti di Kota Marrakesh," ucap dia.
Bowo menuturkan selama 26 tahun berada di Maroko, baru kali ini dirinya merasakan gempa besar.
Dubes LBBP RI untuk Kerajaan Maroko merangkap Republik Islam Mauritania, Hasrul Azwar, juga menyebut gempa Maroko kali ini dahsyat.
Dia sebelumnya memastikan, 500-an WNI di Maroko terlapor tak ada yang menjadi korban dari gempa.
Update Jumlah Korban
Ngamuk Saat Tak Diberi Uang, Pengemis di Bogor Ini Malah Ketahuan Lagi Top Up: Ngegas Gak Dikasih
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Ayu Wulansari K |