Hengki juga mengatakan terkait update sementara soal perkiraan waktu tewasnya korban.
Ia mengatakan pada 25 Juli 2023, korban masih menerima galon air minum.
"Karena memang keluarga ini cukup saklek. Jadi kalau galon tidak diantar jam delapan, jam delapan ke atas tidak diterima," tuturnya.
Lalu, seminggu setelah menerima galon air minum yaitu pada 1 Agustus 2023, Hengki mengatakan ada seorang warga yang menyambangi kediaman korban dengan mengetuk pintu rumahnya.
Namun, sambungnya, korban tidak membukakan pintu tersebut.
Lebih lanjut, Hengki mengatakan penyidik beserta tim forensik masih menyelidiki apakah ada orang lain yang berada di TKP sebelum tewasnya korban terjadi.
Selain itu, penyelidikan juga masih dilakukan terkait kemungkinan adanya racun di dalam tubuh korban.
Hengki mengatakan dari hasil penyelidikan yang telah dilakukan, ada empat kemungkinan yang menyebabkan GAH dan DAW tewas.
"Pertama apakah ini mati alamiah, apakah accident atau kecelakaan, ataukah ini suicide atau bunuh diri mungkin, atau homicide atau pembunuhan, atau gabungan di antara beberapa indikasi ini," jelasnya.
"Ini sedang kami dalami. Jadi mohon bersabar, kita kedepankan scientific crime investigation," tuturnya.
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Ayu Wulansari K |