Proses nyelabar merupakan salah satu tahapan proses dari tradisi perkawinan suku Sasak Lombok, setelah mempelai wanita dibawa ke rumah pengantin pria.
Dalam proses ini, keluarga mempelai pria memberikan kabar pada keluarga mempelai wanita, bahwa si anak (perempuan) telah menikah.
Namun keluarga mempelai wanita justru kebingungan saat mendapat kabar, lantaran mereka merasa tidak memiliki anak wanita.
Saat melakukan proses nyelabar, diketahui ternyata NE merupakan seorang pria yang dikenal memiliki kecenderungan memiliki sifat wanita.
"Informasi dari Kepala Dusun setempat, benar seperti itu, diketahu NE ini ternyata seorang pria saat proses nyelabar," kata Deni.
Kepala Dusun setempat kemudian memberi tahu pada calon pengantin pria bahwa yang akan dinikahinya adalah seorang pria, bukan wanita.
Pernikahan batal
Kepala Dusun Pengalang, Desa Krame Jati Asip juga mengungkapkan setelah calon mempelai wanita diketahui adalah seorang pria, pernikahan itu pun batal.
"Iya benar, NE seorang laki-laki, memang agak memiliki sikap ke perempuanan," kata Asip melalui pesan singkat.
Asip menjelaskan, saat ini NE telah dipulangkan ke rumah keluarganya di Desa Krame Jati.
"Sekarang NE sudah di rumah. Mereka belum sempat dinikahkan. Beruntung cepat diketahui pada saat nyelabar," kata Asip.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Calon Pengantin Wanita di Lombok Tengah Ternyata Seorang Pria, Pernikahan Batal Digelar.
(*)
6 Arti Mimpi Pergi ke Kebun Teh Bukan Hal Buruk, Justru Pertanda Ketenangan sampai Ada Harapan dalam Hidup
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Nesiana |