Grid.ID – Doktor muda, Amadeus Driando Ahnan-Winarno, merilis buku pertamanya yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama, Mental Tempe, melalui acara book signing, visualisation, dan musicalisation yang digelar pada 17 September 2023 di Burgreens Menteng, Jakarta Pusat.
Buku Mental Tempe menjabarkan perjuangan panjang Driando, yang merupakan ilmuwan lulusan teknologi pangan dari University of Massachusetts Amherst, dalam misinya untuk memberikan akses pangan sehat, ramah lingkungan, dan terjangkau kepada banyak orang melalui inovasi pangan, terutama tempe.
Berawal dari kecintaannya pada body building, Driando berusaha memenuhi kebutuhan protein hariannya dengan mencari sumber protein selain susu dan daging karena alergi yang dimilikinya.
Memanfaatkan pengetahuannya sebagai mahasiswa jurusan teknobiologi, dia pun mulai menelusuri makalah ilmiah demi makalah ilmiah, dan merasa takjub saat menemukan tempe sebagai jawabannya.
Makanan yang telah akrab dengannya sejak kanak-kanak dan mudah ditemui sehari-hari ini ternyata memiliki banyak keunggulan dan ragam kandungan nutrisi dibandingkan protein hewani, juga menghasilkan kadar emisi yang lebih rendah dalam proses produksinya sehingga lebih ramah lingkungan.
Driando bersama ibunya, Wida Winarno, yang juga merupakan seorang ilmuwan, mendirikan Indonesian Tempe Movement, organisasi nirlaba yang bertujuan meningkatkan kesadaran nasional dan internasional terhadap tempe sebagai makanan sehat serta sumber protein yang berkelanjutan sekaligus terjangkau.
Dia juga menjadi co-founder dan CTO Better Nature, start-up teknologi pangan berbasis di London yang berdedikasi menciptakan sistem pangan yang lebih baik bagi manusia dan planet Bumi.
Hingga saat ini, Driando telah menerima 33 penghargaan nasional dan internasional sebagai ilmuwan pangan, ahli tempe, dan wirausahawan.
Dia juga telah memiliki empat paten serta tujuh publikasi yang erat kaitannya dengan tempe.
Salah satu di antaranya adalah artikel jurnal ilmiah terlengkap mengenai tempe yang dipublikasi di jurnal nomor satu di dunia dalam kategori food science (nontahunan) menurut Scopus.
Baca Juga: Bedah Buku Hitam Putih Ganjar, Baca Dulu Rekam Jejaknya Sebelum Memilih Calon Pemimpin
Tak hanya mengisi hari-harinya dengan tempe, Driando juga pelari maraton dan penggubah musik berprestasi.
Empat dari enam World Major Marathons berhasil diselesaikannya demi mempromosikan tempe di panggung internasional.
Keluarga Ilmuwan
Driando akrab dengan tempe sejak pertama kali bisa mengonsumsi makanan padat.
Ibunya memperkenalkannya pada tempe sebagai makanan pendamping ASI dan sejak saat itu, tempe telah menjadi makanan sehari-harinya.
Tempe dan sains bukanlah hal asing di keluarga Driando.
Kakeknya, Florentinus Gregorius Winarno, adalah ilmuwan kelas dunia yang dikenal sebagai Bapak Ilmu dan Teknologi Pangan Indonesia dan sangat giat mempromosikan tempe, terutama melalui tulisan-tulisannya.
Menariknya, beliau lahir di wilayah tempat tempe pertama kali didokumentasikan, yaitu Klaten, Jawa Tengah.
Sang ibu, selain co-founder Indonesian TempeMovement,jugamerupakandirektur PT Embrio Biotekindo (www.mbriofood.com).
Buku Mental Tempe telah tersedia dan dapat dipesan di gramedia.com, Tokopedia, Shopee, dan Shopee GPU.
(Sherlina/GPU)
(*)
Tangis Inul Daratista Pecah saat Ungkap Ketakutannya, Ternyata Khawatirkan Hal ini pada Anaknya Kelak
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |