Baca Juga: Produksi Film di Tengah Masalah Keluarga, Syakir Daulay Justru Bersyukur Gegara Hal Ini
"Ada iklan promosi yang dibuat sendiri tapi berbeda dengan materi yang disensorkan LSF," kata Nasrullah, Ketua Komisi 1 Bidang Penyensoran Lembaga Sensor Film.
"Jadi apa yang beredar di masyarakat atau media sosial tidak masuk pada materi disensorkan," jelasnya.
Adapun tanggal penyensoran dengan uggahan itu pun berbeda.
LSF memastikan bahwa unggahan tersebut tidak akan naik layar atau menjadi salah satu bagian dari film.
"Karena film itu sudah lulus sensor akhir Juni, sedangkan promosi di Instagram agustus. Jadi tidak ada kaitannya,"
LSF juga menyebut, unggahan parodi di media sosial itu bukanlah ranah tim sensor film untuk mengawasinya.
"Tayangnya di media sosial bukan ranah LSF. Bioskop tidak akan menayangkan, bahkan iklan yang tidak ada tanda lulus sensor," pungkas Nasrullah.
Meski dekikian, PB SEMMI tetap menyesalkan cara Syakir mempromosikan film terbarunya.
Sebelumnya unggahan parodi pembacaan proklamasi yang dilakukan Syakir Daulay juga mendapat banyak komentar negatif dari netizen.
Syakir sudah sempat menyampaikan permintaan maafnya usai banyak pihak yang terganggu atas unggagan tersebut.
(*)
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nesiana |