"Dengan memastikan penghormatan terhadap hak asasi manusia dan pekerjaan yang layak, perusahaan dapat mendorong perubahan positif dalam skala besar dalam operasi dan rantai pasokan mereka."
"Karenanya, ILO bekerja sama dengan badan-badan PBB terkait untuk terus mempromosikan instrumen-instrumen utama yang menguraikan bagaimana perusahaan dapat bertindak secara bertanggung jawab,” katanya.
Lebih lanjut, Sujala Pant, Deputy Resident Representative UNDP Indonesia, mengakui bahwa keikutsertaan perusahaan-perusahaan yang memiliki inisiatif bisnis yang bertanggung jawab termasuk dalam pelatihan uji tuntas hak asasi manusia (HRDD) menggambarkan semakin besarnya kesadaran dan komitmen dunia usaha di kalangan perusahaan di Indonesia untuk mendukung Agenda 2030 Pembangunan Berkelanjutan.
“Melaksanakan HRDD merupakan salah satu cara perusahaan menunjukkan komitmennya dalam menghormati hak pekerja, konsumen dan masyarakat."
"Dengan mengidentifikasi potensi kerugian yang dapat ditimbulkan, perusahaan dapat menghilangkan hambatan yang mungkin menghalangi perempuan untuk mendapatkan manfaat yang setara dari peluang ekonomi; perusahaan juga dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas."
"Ketika perusahaan mendorong pendekatan hak asasi manusia yang proaktif dalam operasi dan rantai pasokan mereka, mereka berkontribusi terhadap masa depan yang lebih berkelanjutan dan adil bagi semua orang,” katanya.
Program pelatihan ini menerapkan pendekatan partisipatif dan aktif serta pendekatan pembelajaran, menggabungkan presentasi/ceramah singkat, studi kasus, permainan peran, dan kerja kelompok serta sesi tanya jawab, selain sesi bimbingan tertutup secara daring untuk masing-masing perusahaan terpilih.
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |