Pada pemeriksaan awal, pria tersebut tidak mengalami pembengkakan atau gejala apa pun yang mempengaruhi organ pencernaan.
Ia juga tidak menunjukkan tanda-tanda peritonitis, suatu kondisi ketika lapisan dalam rongga perut meradang dan bisa terjadi setelah jaringan terluka akibat tusukan.
Setelah diketahui ada pisau di dalam perut pria tersebut, dokter langsung melakukan pembedahan.
"Potensi bahaya benda tajam yang bergerak bebas di dalam rongga perut cukup signifikan, dengan risiko tinggi terjadinya cedera tambahan pada organ dan pembuluh darah," tulis penulis, dikutip dari News Week.
Setelah dilakukan operasi, pria tersebut mengalami pemulihan pascaoperasi yang lancar dan dipulangkan pada hari kelima pasca operasi.
Pasien disarankan untuk tindak lanjut pasca-rumah sakit dalam seminggu, dan persetujuan untuk laporan kasus diambil. Namun pasien tidak datang untuk tindak lanjut.
Tidak jelas mengapa pisau itu tidak ditemukan oleh penyedia layanan kesehatan pertama pria tersebut.
Namun, hal itu dimungkinkan terjadi karena tidak ada kecurigaan adanya benda asing yang tertinggal di dalam rongga perut.
Luka tusuk di perut sering terjadi, tetapi jarang terlihat benda seperti pisau tertahan di dalam tubuh setelahnya.
Secara khusus, kasus bilah pisau yang tersisa di tubuh sangat sedikit dan jarang ditemukan dan lebih mungkin ditemukan di dada dibandingkan di perut.
Namun, ada laporan tentang orang yang memakan benda tajam yang kemudian berpindah ke seluruh tubuh mereka.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pria Ini Mengeluh Sakit Perut, Setelah Diperiksa Ada Pisau, Kok Bisa?"
(*)
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya
Source | : | kompas |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Irene Cynthia |