Ida juga mengaku merasa masih sayang dengan sosok laki-laki yang ada di dalam diri Nardinata, sehingga berusaha menerima.
Namun dengan catatan untuk tidak menipunya kembali.
"Aku sempat disiksa karena enggak mau. Dia ngancam mau bunuh juga. Akhirnya aku ngomong jangan bunuh, kasih kesempatan, aku sayang sama dia tapi sebagai laki-laki," ucapnya.
Selain itu, merasa tak memiliki pilihan lain, dia juga menyetujui permintaan pelaku yang meminta agar merawat ketiga anak asuh dan abu orang tuanya.
"Dia juga menuntut, aku enggak boleh masih perawan, akhirnya dia pake alat dari karet dan memaksa melakukan itu (hubungan badan). Tapi aku pengen dia buktiin enggak nyakitin aku," ujarnya.
Nardinata menunjukkan sayangnya dengan membelikan rumah di perumahan Pakuwon City, Surabaya.
Baca Juga: Kronologi Fuji Diduga Ditipu Mantan Manajer, Nama Baik Rusak, Honor Tak Masuk Rekening
Selain itu, dia juga memberi modal paling besar untuk membuka usaha suku cadang mobil.
Aset diambil dan lakukan kekerasan Sayangnya, kegembiraan Ida tersebut ternyata tak berlangsung lama.
Secara tiba-tiba, seorang wanita yang mengaku bernama, Emiliana mengambil baju milik Nardinata serta sebuah mobil.
"Pikiranku terbuka, maksudnya apa (wanita itu) mau merampas semuanya, terus Nardinata pas pulang selalu seolah mengajak berkelahi. Aku dipukulin lagi itu," kata dia.
Ida yang sudah tidak kuat mendapatkan perlakukan kekerasan tersebut mengancam untuk melapor ke polisi.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |