Grid.ID - Seorang janda diduga tewas dianiaya anak DPR RI di sebuah klub malam di Surabaya, Jawa Timur.
Wanita bernama Dini Sera Afrianti (29) tewas di tempat usai cekcok dengan kekasihnya yang diduga anak DPR RI.
Namun, sebelum meninggal Dini Sera Afrianti (DSA) ternyata sempat mengunggah video di TikTok yang disebut-sebut bak sebuah firasat oleh netizen.
Apa isi curhatan Dini dalam video TikTok tersebut?
Dan bagaimana pula kronologi kejadian tewasnya Dini?
Dini yang merupakan warga Sukabumi, Jawa Barat itu memiliki pacar berinisial R yang diduga merupakan putra anggota DPR.
Keduanya sempat terlibat perselisihan di tempat karaoke dan korban dinyatakan tewas saat dilarikan ke rumah sakit.
Dini disebut karaoke di Blackhole KTV Club, Lenmarc Mall, bersama 7 teman dan pacarnya, R.
Saat semuanya dalam kondisi mabuk, Dini dan R malah bertengkar.
Tak lama, teman-temannya pergi meninggalkan Dini dan R di lokasi.
Ternyata setelah ditinggal berdua pertengkaran tidak mereda.
Cekcok diduga berlanjut di parkiran mobil.
R saat itu berniat pergi meninggalkan Dini.
Bahkan, ketika mobil R melaju Dini berusaha membuka pintu mobil, akibatnya dia terseret di jalan.
Setelah Dini terjatuh, R menghentikan laju mobilnya.
Dini dimasukkan ke dalam bagasi. Lalu diantar ke apartemen di kawasan Pakuwon.
Di sana Dini mengalami sesak nafas.
R lalu mengantarkan Dini ke National Hospital.
Baru sampai di rumah sakit nyawa Dini melayang.
Lantaran National Hospital tak bisa menerbitkan surat kematian, jenazah pun diantarkan ke RSUD dr Soetomo.
Baca Juga: Ramai Artis Nyaleg, Cinta Laura Tolak Tawaran Partai dan Tak Mau Jadi Wakil Rakyat, Apa Alasannya?
Keluarga Dini ketika datang di kamar mayat RSUD datang diketahui didampingi pengacara.
Dimas Yemahura, pengacara keluarga korban mengatakan telah melaporkan pacar Andini.
Laporan itu dilayangkan usai mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan mengamati polisi ketika melakukan olah TKP.
Sementara itu, kini terungkap bahwa Dini bak memiliki firasat atas kepergiannya.
Dini memiliki akun TikTok bernama Bebyandine.
Satu hari sebelumnya, Dini mengunggah sebuah postingan.
“Ceweknya mati-matian jaga hati buat cowoknya, eh cowoknya mati-matian buat matiin ceweknya,” demikian tulisan di akun @bebyandine.
Unggahan itu ramai dikomentari warganet dan menjadi.
Pada Kamis (5/10/ 2023 ), Tutik, ibu Andini dan keponakannya mendatangi kamar mayat RSUD dr Soetomo.
Saat itu jenazah Dini masih diautopsi dokter.
Keluarga menduga kematian Dini tidak wajar.
Ada luka memar di paha sebelah kiri dan beberapa luka lecet di kedua kaki.
Luka-luka itu sekilas mirip seperti akibat tindak penganiayaan.
Jatanras Polrestabes Surabaya menangani kasus ini.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono mengatakan, sebanyak 15 orang sedang dintrogasi.
Di antaranya adalah teman-teman Dini, kekasih Dini, dan satpam.
"Semuanya berstatus saksi," ucap Hendro.
Pengacara Sebut Ada Bekas Lindasan Ban Mobil di Tangan Korban
Dari keterangan pengacara korban, DSA dan GTR mendatangi tempat karaoke itu sekira pukul 22.00 WIB.
Pada saat itulah GTR melakukan penganiayaan terhadap DSA pada pukul 22.30.
Baca Juga: Sukses Terjun ke Dunia Politik, Krisdayanti Ngaku Menyesal Menjadi Anggota DPR, Ini Alasannya!
Hal tersebut terbukti lewat video yang diterima oleh Dimas Yemahura Alfarauq, selaku kuasa hukum keluarga DSA saat ditemui awak media di salah satu area pertemuan kawasan Jalan A Yani, Gayungan, Surabaya, pada Kamis (5/10/2023).
Hal itu dipertegas dengan didapatnya bercak bekas corak roda ban mobil yang dikendarai oleh pacarnya.
"Bahkan saat tergeletak, DSA nyaris ditinggal oleh si GTR dan kawan-kawannya. Jadi si GTR ini datang ke black hole dengan kawan-kawannya. Dengan dugaan kuat secara sengaja meninggalkan DSA. (Bukti) di lengan tangan DSA, ada bekas injakan ban. Bahkan itu menurutku tidak manusiawi sekali," katanya.
Kemudian, bukti yang memperkuat temuan informasi tersebut, diperoleh Dimas, dari sebuah video yang diduga direkam sendiri oleh GTR selama berada di basement.
"Kalau di CCTV kami belum tahu. Tapi kami memiliki rekaman video dari saudara R yang merekam si korban pada saat terkapar di basement," pungkasnya.
Usai penganiayaan itu, DSA dikabarkan tidak sadarkan diri di lantai basement parkiran mobil sekitar pukul 01.30 WIB.
Dimas menerangkan, GTR sempat membawa DSA dalam keadaan tak sadarkan diri, menuju ke apartemennya Jalan Puncak Indah Babatan, Wiyung, Surabaya, dengan meletakkan tubuhnya di bagasi mobil.
Setelah tiba di apartemen kondisi DSA makin memprihatinkan. GTR lantas membawa DSA ke RS National Hospitals Jalan Boulevard Famili Sel. No Kav. 1, Babatan, Wiyung, Surabaya. Namun, sayang. Nyawa korban tetap tak tertolong.
Dimas menduga korban akhirnya menghembus nafas terakhir sekitar 30-45 menit sebelum tiba di RS tersebut.
Artinya, saat GTR meletakkan korban di dalam bagasi untuk diantar dari tempat hiburan menuju ke apartemen.
"Keterangan terakhir dari RS. MD (meninggal dunia) sekitar 30-45 menit sebelum di RS. Bisa dihitung dari jaraknya. Korban ini sudah MD sejak perjalanan dari black hole ke Orchard," jelasnya.
"Bisa jadi di Black Hole nya (sudah MD), pada saat dimasukin dalam bagasi belakang. Anda tahu bagasi belakang sebuah mobil tentu bukan tempat kompartemen yang benar mengangkat orang dalam keadaan begitu (sakit)," tambahnya.
Disisi lain, Satreskrim Polrestabes Surabaya sekarang tengah menyelidiki kasus tersebut.
Dini hari itu sejumlah anggota Jatanras datang di kamar mayat.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono mengatakan, dokter sekarang sedang melakukan autopsi jenazah.
"Kamis pagi autopsi selesai. Biar nanti dokter menyampaikan penyebab kematian korban," ucap Hendro, pada awak media di Kamar Mayat RSUD dr Soetomo Surabaya, Kamis (5/10/2023) dini hari.
Hendro juga menuturkan saat ini anggotanya sedang memeriksa orang-orang yang sempat berkaraoke bersama DSA.
Interogasi tersebut berlangsung di Mapolrestabes Surabaya. Mereka semua sekarang berstatus saksi.
Polisi untuk membuktikan kejanggalan tidak hanya mengumpulkan keterangan orang-orang terdekat korban.
Rekaman CCTV lokasi karaoke, termasuk apartemen juga diperiksa. Ini dilakukan untuk mencocokkan keterangan para saksi.
Sementara itu diketahui jika sang pelaku, yakni pacarnya GTR (31) diduga merupakananak dari salah satu anggota DPR RI di Jakarta.
Diketahui GTR merupakan warga Kota Kefamenanu, Kabupaten Kota Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu, sebagai teman dekat DSA panggilannya.
"GTR ini adalah masih jadi pacar. Atau teman dekat DSA. GTR ini anak salah satu pejabat dewan DPR RI. Betul (anak anggota DPR RI di Jakarta) dari Nusa Tenggara Timur," ujar pria bertopi itu, pada awak media.
Oleh karena itu, pihaknya berharap proses hukum tersebut atas terduga pelaku penganiayaan hingga menyebabkan tewasnya korban dapat bergulir secara objektif, transparan, dan tidak pandang bulu dengan latar belakang si terlapor.
"Meski proses hukum berjalan dan berlanjut kami ingin melihat sifat kenegarawanan sifat tangguh jawab dari seorang pejabat dan keluarganya. Terhadap kepedulian nasib DSA," harapnya.
Dimas menduga kuat, terlapor GTR melakukan serangkaian aksi penganiayaan terhadap korban selama berada di basement salah satu tempat hiburan malam dalam gedung pusat perbelanjaan kawasan Jalan Mayjen Yono Suwoyo No 9, Pradah Kali Kendal, Dukuh Pakis, Surabaya.
Kini, pihak keluarga korban telah melaporkan sosok GTR ke SPKT Mapolrestabes Surabaya atas dugaan tindak pidana penganiayaan yang menyebabkan kematian, dan atau dengan sengaja merampas nyawa orang lain, sesuai Pasal 351 Ayat 3 dan atau Pasal 338 KUHP.
Laporan tersebut dibuat oleh anggota keluarga korban, sekitar pukul 22.30 WIB, pada Rabu (4/10/2023), dengan nomor Laporan Polisi (LP); LP/B/ /077 /X/2023/SPKT/POLRESTABES SURABAYA/POLDA JAWA TIMUR.
Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul Firasat? Unggahan TikTok Janda yang Tewas Diduga Dianiaya Anak Anggota DPR, Singgung Soal Kematian
(*)
Source | : | Tribun Trends |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |