"Yang kedua kalau dikaitkan ke celana kalau tujuannya membuang celana adalah untuk menghilangkan jejak, orang dirinya sendiri jejaknya ada kok di TKP, apalagi celananya," ujarnya.
Ketiga, Hotman tak setuju jika pendapat psikolog dipakai untuk menentukan status tersangka.
Menurutnya, semua harus ada bukti yang akurat.
"Yang ketiga perdebatan dengan psikiater Yudi tadi itu yang paling bahaya dalam memutuskan (status tersangka) itu saya alami saat (menangani kasus) jis. di mana pendapat umum dari dari psikolog itu bisa dipakai untuk menentukan dalam kasus ini tersangka bahkan pembunuhan berencana."
"Dalam kasus jis tidak ditemukan asas kausalitas memang ahli tidak pernah menentukan (sebab-akibat) hanya keilmuan dan menang saya jis bebas," ujarnya.
Mendengar pendapat Hotman itu, netizen memberi pendapat pro dan kontra.
Netizen mengakui bahwa kasus kopi sianida merupakan kasus yang pelik.
"Sepandai pandainya seseorang menyimpan bangkai suatu saat akan tercium juga bau nya," tulis akun @sal***.
"Semangat bang hotman, bela yang benar buka terang2an usut sampai tuntas, siapa kah tersangka yang sesusungguh nya," imbuh akun @ald***.
"Otopsi pak harus dicari kebenarannya ini .pasti manipulasi untuk memasukkan Jessica ke penjara karena bukti bukti jg tdk menguatkan," timpal akun @put***.
(*)
3 Shio Ini Hobi Banget Belanja, Bisa Habiskan Waktu Seharian Buat Ngemall, Siapa Saja?
Source | : | |
Penulis | : | Widy Hastuti Chasanah |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |