"Karena brand aku besar di Tiktok, kalau Tiktok Shop sangat membantu," ujarnya.
"Kan kemarin sosial media nggak boleh sama dengan e-commerce, tapi ya aturan harus diikuti, supaya jelas aturannya dan regulasinya seperti apa," ucap wanita berusia 40 tahun itu.
Kekasih Maxime Bouttier ini merasa keputusan pemerintah adalah teguran serta keuntungan bagi bisnis lokal, karena mendapatkan perlindungan dari negara.
Sebab, Luna menyadari saat ini banyak sekali produk dari luar Indonesia, yang harganya lebih murah, namun kualitasnya tidak diketahui, bisa setara dengan produk lokal atau di bawahnya.
"Aku sebagai pebisnis kan tau costnya, kayak kadang harus dikorbanin jadi jual rugi juga karena harus bersaing," katanya.
"Harusnya sih pemerintah juga memberikan perlindungan untuk bisnis lokal," imbuhnya.
"Ya aku percaya diri brand lokal bagus dan aku berharap sama konsumen yang suka belanja, jangan terlena sama harga lebih murah, tapi mungkin kita harus terus memberikan informasi ke masyarakat betapa pentingnya lokal brand," tambahnya.
Luna Maya menegaskan Indonesia harus menjaga produk lokal agar tetap bisa berjualan.
Sebab, menurut Luna, UMKM lah yang membangkitkan ekonomi di Indonesia dikala covid melanda.
"Aku berharap pemerintah lindungilah kami pebisnis UMKM, ada insentif brand lokal diringankan pajaknya, ya apapun lah. Secara pelaku bisnis kita bisa dibilang butuh perlindungan pemerintah," katanya.
Luna Maya berharap langkah pemerintah menutup TikTok Shop jadi peluang besar untuk bisnis lokal, yang bisa mengembangkan produknya di negeri sendiri.
"Harus dicari jalan tengahnya, pebisnis bisa survive di tengah gempuran barang luar yang murah dan kualitas bersaing," ucapnya.
"Tapi apapun regulasi dan keputusan harus mensupport produk lokal lah. Kalau dalam negeri ekonominya keok, sama aja," tandas Luna Maya.
Artikel ini telah tayang di Suryamalang.com dengan judul, Sumber Uang Muzdalifah Hilang Imbas TikTok Shop Tutup, Dulu Omzet Rp 1 M Jual Tisu dan Bawang Goreng
(*)
| Source | : | Suryamalang.com |
| Penulis | : | Grid. |
| Editor | : | Fidiah Nuzul Aini |
