Di akun Instagram, Darius Sinathrya mengunggah foto Mbak Rara tengah menjalankan tugasnya.
Tampak Mbak Rara mengenakan jaket hitam-merah dan helm putih sambil membawa mangkuk emas di tangan kirinya.
Suami Donna Agnesia ini secara bijak menyerahkan penilaian tentang yang dilakukan Mbak Rara sesuai dengan pribadi masing-masing.
"Percaya boleh, ngga percaya juga gak apa… tapi, kejadian…" tulis Darius Sinathrya dikutip dari postingan Instagram pada Minggu (20/3/2022).
Walau begitu, Darius Sinathrya meyakini bahwa segala daya dan upaya yang dilakukan manusia tidak akan terjadi tanpa izin dari Tuhan.
Ia pun percaya permohonan dengan niat tulis dan tujuan baik pasti akan mendapat izin dari Sang Pencipta.
"Menurut gw semua balik lagi ke pribadi masing2 dan tanpa ijin / restu Tuhan semua gak akan kejadian. Apapun permohonan yang disampaikan dengan niat tulus dan tujuan baik, Tuhan pasti mendengar, lepas bagaimana cara kita memohon, sesuai dengan yang kita percaya," ungkap Darius Sinathrya.
"Mungkin memang benar, sebagian dari kita memang diberi kelebihan untuk bisa memohon via jalur ekspres terlebih untuk kepentingan banyak orang…#pawanghujan #mandalika #motogp #hujan #indonesia #localwisdom," pungkas Darius Sinathrya.
"Setuju beybie .. well said Terima kasih Tuhan utk hari ini," kata Donna Agnesia di kolom komentar.
Seperti diketahui, sejumlah pihak menentang keberadaan Mbak Rara karena dianggap sebagai hal yang memalukan bagi Indonesia.
Namun sebaliknya ada juga pihak yang mendukung dan takjub dengan aksi Mbak Rara di Sirkuit Mandalika karena bisa menghentikan hujan lebat sebelum pertandingan MotoGP Mandalika 2022 pada Minggu (20/3/2022).
Yang menarik, sosok pawang hujan Mbak Rara diduga bukan satu dua kali membantu acara penting di Indonesia.
Ia dikabarkan pernah menjadi pawang hujan untuk Asian Games 2018 dan AFC U-19 saat Indonesia melawan Jepang.
Mbak Rara diketahui memasang tarif Rp 5 juta perhari.
Untuk ajang MotoGP di Mandalika, ia dikontrak 21 hari yang artinya ia diprediksi meraih bayaran sekitar Rp105 juta.
Selain mengalihkan atau mengusir hujan, Mbak Rara juga diminta mendatangkan hujan jika memang diperlukan.
"Saya dibayar Rp5juta sehari," kata Mbak Rara dilansir TribunJatim.com dari kanal YouTube Kompas TV.
"Ya kerjanya ya lek-lekan (tidak tidur) siang malam. Karena memang programnya, aspal tidak boleh terlalu panas. Kan agar agregat (aspalnya) tidak mengelupas, kita harus di bawah 50 derajat Celsius. Waktu pagi itu diminta untuk cerah ceria, sedikit gerimis."
Artikel ini telah tayang di TribunTrends.com dengan judul, Kabar Mbak Rara Pawang Hujan Viral, Dulu Laris Manis, Kini Cuaca Panas Apa Kegiatannya?
(*)
Detik-detik Lolly Ketemu Nikita Mirzani usai Perang Dingin, Saling Pelukan dan Elus Punggung
Source | : | TribunTrends.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Fidiah Nuzul Aini |