Sedangkan Yoris Raja Amarullah menjadi kepala sekolahnya.
"Kata Yoris, Mimin kesel kali minta uang teh harus ke mama terus kan mama bendahara. Mungkin yah," kata Leni.
Informasi dari Yoris, kata Leni, sebagian staf di yayasan tersebut merupakan keluarga Mimin.
"Stafnya banyak keluarga bu Mimin," katanya.
Jika memang menjadi motif pembunuhan ibu dan anak di Subang, apa yang diperebutkan di yayasan tersebut?
Leni Anggraeni menerangkan kesaksian Yoris, tak ada proyek bernilai fantastis di yayasan tersebut.
Katanya, hanya ada pencairan dana BOS.
"Kalau setahu Yoris gak ada proyek (nilai fantastis). Tahunya ada dana BOS aja. Gak ada uang lain-lain, kalau pengakuan a Yoris," kata Leni.
Dana BOS di yayasan tersebut cair dua atau tiga kali per tahunnya.
Nominalnya sekitar Rp 200 juta sampai Rp 300 juta sekali cair.
"Dari satu yayasan bisa Rp 1 miliar. Itu bukan uang (pribadi), buat sekolah, buat guru. Gak mungkin bisa di (mainkan) ini," kata Leni.
Baca Juga: Dalang Pembunuhan di Subang Masih Bisa Nyengir di Dalam Penjara, Keluarga Tuti Geram: Astagfirullah
Kini jadi Istri Haldy Sabri, Irish Bella Ogah Permasalahkan Nafkah dari Ammar Zoni, Singgung Soal Kondisi sang Mantan
Source | : | TribunnewsBogor.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Ayu Wulansari K |