Saat itu, Danu pun melihat Yosef menyalakan mobil Alphard.
Kendati demikian ia tak tahu siapa yang memarkir mobil tersebut hingga posisinya miring.
"Tapi pak Yosef saat nyalain Alphard dia (Danu) lihat, karena dia baru angkat bu Tuti kan," kata Achmad Taufan.
"Yang markirin gak tau, Danu hanya lihat pak Yosef starter mobil," katanya.
"Nah itu Danu gak tau (mau dibawa kemana). Danu gak tau history full," lanjutnya.
Melansir TribunJateng.com, Muhammad Ramdanu mengaku bahwa dirinya merasa tertekan menyimpan kasus ini.
Achmad Taufan menyebut bahwa kliennya tersebut telah berada di kantor polisi.
"Danu sejak kemarin sudah datang ke Polda tanpa dipanggil oleh penyidik," kata Achmad Taufan.
"Danu memberanikan diri untuk membeberkan apa sebenarnya yang terjadi pasca-pembunuhan sadis yang menewaskan Tuti Suhartini dan anak gadisnya Amalia Mustika Ratu pada 18 Agustus 2021," sambungnya.
Danu menyebut siap mempetanggungjawabkan perbuatannya setelah membongkar kasus ini.
"Danu sudah menyatakan diri siap menerima konsekuensi apapun termasuk dirinya pun siap dipenjara," ujar Achmad Taufan.
"Setelah membongkar semua apa yang terjadi dalam peristiwa pembunuhan yang mayat kedua korbannya ditemukan di bagasi mobil Alphard tersebut," sambungnya.
(*)
Source | : | Tribunjateng.com,tribuntrends |
Penulis | : | Annisa Marifah |
Editor | : | Nesiana |