Grid.ID - Mobil listrik belakangan semakin tinggi peminatnya.
Tidak sedikit orang yang mulai beralih dari mobil berbahan bakar bensin menjadi mobil listrik.
Salah satu pertimbangannya adalah karena dari segi biaya, mobil listrik disebut lebih hemat ketimbang bensin.
Ternyata masih banyak keuntungan lain dari mobil listrik.
Simak penjelasannya berikut ini, yuk!
1. Lebih hemat
Kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) tak hanya lebih hemat, tetapi juga ramah lingkungan.
Melansir Kompas.com, PLN Vice President Komunikasi Korporat PLN Gregorius Adi Trianto menjelaskan dengan perbandingan biaya mobil listrik dan bensin.
Menurutnya, mobil listrik berdaya 1 kilowatthour (kWh) bisa menempuh jarak 8,5 kilometer.
Baca Juga: Ditegur Virgoun Lantaran Gunakan Mobil Fasilitas Anak, Inara Rusli Beli Mobil Listrik Baru
Sementara 1 liter bensin dapat menempuh jarak 10 kilometer.
"Artinya, 1 liter bensin setara dengan 1,2 - 1,3 kWh," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (29/7/2022). "Jika harga listrik di SPKLU dibanderol Rp 2.500 per kWh, maka menggunakan mobil listrik hanya perlu Rp 3.000 setara per liter ekuivalen," jelas Gregorius.
Dari perhitungan tersebut, konsumen hanya perlu membayar Rp 3.000 untuk 1,2 - 1,3 kWh (setara dengan 1 liter) untuk menempuh jarak 10 kilometer.
Adapun harga BBM RON 92 saat ini sekitar Rp 12.500 ribu per liter.
"Biaya mobil listrik hampir seperempatnya," kata Gregorius.
Biaya tersebut bisa lebih murah jika pengguna mobil listrik menggunakan home charging di rumah pengguna yang terkoneksi dengan sistem PLN.
Sebab, PLN akan memberikan diskon 30 persen jika melakukan pengisian pada pukul 22.00 - 05.00 dari tarif golongan rumah tangga (Rp 1.699,53/kWh untuk daya 3.500 VA ke atas).
2. Ramah Lingkungan
Tak hanya hemat di biaya, penggunaan kendaraan listrik juga bisa mengurangi produksi emisi gas CO2.
Satu kWh listrik hanya menghasilkan emisi gas CO2 0,85 kilogram.
Sementara 1,5 kWh menghasilkan sekitar 1,3 kg CO2.
Angka itu jauh lebih sedikit dari produksi emisi gas CO2 yang dihasilkan oleh satu liter BBM, yaitu 2,4 kilogram.
"Artinya, dari sisi emisi, kendaraan listrik hanya setengahnya dari kendaraan BBM," ungkap Gregorius.
Belum banyak digunakan Meskipun biaya mobil listrik lebih hemat dibandingkan mobil BBM, masyarakat di Indonesia belum banyak yang menggunakan kendaraan ini.
Dikutip dari Kompas.com (29/7/2022), Analis Kebijakan Madya Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Miftahudin mengungkapkan, terdapat berbagai faktor yang membuat masyarakat ragu untuk mengganti kendaraan mereka dengan kendaraan listrik.
Menurut Miftahudin, faktor edukasi konsumen menjadi salah satu hambatan.
"Konsumen masih menganggap mobil listrik khususnya di Indonesia masih banyak kekuarangan," terangnya.
Selain itu, sebaran listrik di Indonesia juga belum merata sehingga memunculkan keraguan bagi masyarakat untuk menggunakan kendaraan listrik.
"Di Jawa surplus, tapi di beberapa pulau ada yang tidak stabil," imbuh Miftahudin.
Tak hanya ketersediaan listrik di seluruh Indonesia, stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) juga masih cukup terbatas.
Sebab tanpa ketersediaan SPKLU yang merata, konsumen juga berpikir dua kali memakai mobil listrik.
Alasan berikutnya adalah harga mobil listrik yang masih mahal dan tidak terjangkau.
Tingginya harga mobil listrik membuat mobil ini eksklusif karena hanya bisa dimiliki 5 persen dari penduduk Indonesia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Biaya Mobil Listrik Vs Mobil BBM, Mana yang Lebih Hemat?"
(*)
Ahmad Dhani Kenalkan Mantan Pacar yang Jadi First Kiss-nya ke Al Ghazali, Wajahnya Disebut Mirip Maia Estianty!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |