Menurut Anies, Presiden Jokowi juga menyampaikan kepada para kepala daerah hingga TNI-Polri terkait netralitas tersebut.
"Tadi beliau sampaikan bahwa beliau memang mengumpulkan penjabat gubernur, bupati, bahkan akan mengumpulkan TNI, polisi, dan semua aparat untuk netral dan kami melihat itu adalah pesan penting yang bisa membuat pilpres kita besok berjalan dengan aman, damai," kata Anies.
Sementara itu, Ganjar Pranowo menilai bahwa Presiden Jokowi akan mendukung sistem demokrasi yang baik.
Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga agar pemilu bisa berjalan dengan baik, damai, dan adil.
"Beliau orang baik, insya allah juga akan mendukung sistem demokrasi yang baik, dan mudah-mudahan tadi apa yang disampaikan oleh beliau-beliau juga insyaallah akan bisa dilaksanakan," kata Ganjar.
"Tugas kita, yuk kita jaga bersama-sama pemilu ini damai, para aparaturnya betul-betul imparsial, semua bisa berjalan dengan fair, dan kita bisa saling menjaga," ujar mantan Gubernur Jawa Tengah ini lagi.
Sementara itu, menurut analis komunikasi politik dari Universitas Padjadjaran Kunto Adi Wibowo, menilai, perjamuan makan siang Presiden Joko Widodo ke tiga bakal calon presiden (capres) Pemilu 2024 merupakan bagian dari komunikasi politik.
Menurut Kunto, Jokowi tengah berupaya menurunkan tensi politik yang meninggi belakangan ini.
“Ini jelas usaha untuk menurunkan tensi politik supaya tidak terjadi konflik,” kata Kunto kepada Kompas.com, Selasa (31/10/2023).
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Ajak Capres Prabowo, Ganjar, dan Anies Makan Siang di Istana Merdeka" dan "Ceritakan Suasana Makan Siang Bareng 3 Bakal Capres, Jokowi: Hangat dan Akrab",
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |