Hal tersebut bermula ketika Israel menguasai Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur setelah Perang Enam Hari pada 1967.
Israel menjadikan pengibaran bendera Palestina di depan umum di wilayah yang diduduki sebagai sebuah pelanggaran. Namun, larangan tidak hanya berlaku untuk bendera.
Pada 2021, seniman bernama Siman Mansour pernah berkata kepada The National, Israel menutup sebuah pameran seni di Ramallah yang menampilkan karyanya dan karya seniman lain, termasuk Nabil Anani dan Issam Badrl pada 1980.
"Mereka mengatakan kepada kami bahwa melukis bendera Palestina dilarang, tetapi juga warna-warnanya juga dilarang," ungkap Mansour.
Pemerintah Israel juga melarang Mansour melukis bunga dengan warga menyerupai bendera Palestina.
"Itu akan disita. Bahkan, jika Anda melukis semangka, itu akan disita," ujarnya.
Untuk menghindari larangan tersebut, warga Palestina mulai menggunakan semangka sebagai simbol protes.
Buah tersebut sekarang muncul dalam karya seni di kaus, grafiti, poster, dan sebagai emoji di media sosial.
Penggunaan simbol itu pernah muncul pada 2021 saat pengadilan Israel memutuskan warga Palestina yang tinggal di lingkungan Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur, akan digusur dari rumahnya.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul Asal-usul Buah Semangka Jadi Simbol Dukungan untuk Palestina, Warnanya Bikin Israel Tersinggung, https://style.tribunnews.com/2023/11/03/asal-usul-buah-semangka-jadi-simbol-dukungan-untuk-palestina-warnanya-bikin-israel-tersinggung?page=3.
(*)
Ngamuk Saat Tak Diberi Uang, Pengemis di Bogor Ini Malah Ketahuan Lagi Top Up: Ngegas Gak Dikasih
Source | : | Tribun Style |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Irene Cynthia |