Tentang Kemp Jabalia
Dikutip dari laman UNRWA PBB, Jabalia merupakan kamp pengungsi terbesar dari delapan pengungsi di Jalur Gaza.
Jabalia terletak di utara Kota Gaza, dekat dengan sebuat wilayah dengan nama yang sama.
Kamp ini juga berlokasi tak jauh dari Rumah Sakit Indonesia.
Setelah Perang 1948, para pengungsi menetap di kamp tersebut. Mereka sebagian besar melarikan diri dari desa-desa di Palestina selatan.
Saat ini, luas kamp tersebut hanya 1,4 kilometer persegi dan dihuni oleh 116.011 pengungsi Palestina yang terdaftar di UNRWA.
Jabalia adalah kamp yang paling dekat dengan perbatasan Erez, terletak antara Jalur Gaza dan Israel.
Menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), lebih dari 21.000 warga Palestina melintasi Erez untuk bekerja di Israel setiap hari sebelum intifada kedua.
Blokade Gaza
Kebijakan baru diterapkan pada awal intifada kedua pada September 2000 dan diperketat setelah Juni 2007, ketika Jalur Gaza dikuasai oleh Hamas.
Berdasarkan kebijakan baru ini, hanya orang-orang dengan kategori tertentu berdasarkan persetujuan Israel yang berhak mendapatkan izin keluar dan harus melalui pemeriksaan keamanan.
Sayangnya, mayoritas warga Palestina di Gaza tidak memenuhi syarat untuk mengajukan izin keluar.
Pada Juni 2023, sebanyak 42.220 orang diizinkan keluar Jalur Gaza, sementara 55.689 orang diizinkan masuk.
Blokade di Gaza ini juga telah membuat hidup para pengungsi di kamp Jabalia semakin sulit.
Tingkat pengangguran meningkat secara dramatis dan semakin sedikit keluarga yang mampu menghidupi dirinya sendiri.
Selama bertahun-tahun, sebagian besar penduduk yang tadinya mampu mencukupi kebutuhan sendiri, kini bergantung pada program bantuan pangan UNRWA.
Kebersihan dasar juga menjadi perhatian besar di kamp tersebut, dengan 90 persen air tidak layak untuk dikonsumsi manusia. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com dengan judul CARA Warga Palestina di Gaza Bertahan Hidup Memilukan, Makan Cuma 2 Potong Roti
Source | : | tribunnews,Tribun Jakarta,Tribun Trends |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Okki Margaretha |