Laporan wartawan Grid.ID, Ulfa Lutfia
Grid.ID - Wartono, mantan karyawan yang bekerja di perusahaan milik Edi Darmawan menceritakan pengalaman pahit di-PHK tanpa pesangon.
Di tahun 2018 lalu, Edi Darmawan melakukan PHK besar-besaran di perusahaan ekspedisi miliknya, PT Fajar Indah Citra Cemerlang.
Wartono yang saat itu bekerja sebagai kurir menjadi salah satu yang terkena pemutusan kerja.
Sebelumnya perusahaan ayah mendiang Mirna Salihin itu sempat didemo karyawannya karena telat membayar gaji karyawan selama 8 bulan.
Sebagai direktur utama, kala itu Edi Darmawan sempat menjanjikan pembayaran gaji akan kembali lancar dalam waktu 3 bulan.
"Pak Edi sempet bilang 3 bulan kemudian akan lancar kembali. Tapi 3 bulan lewat tetep aja begitu juga sampai hampir 8 bulan gajian gak normal. Puncaknya PHK besar-besaran Februari 2018," jelas Wartono saat ditemui Grid.ID di Polda Metro Jaya, Selasa (7/11/2023).
Proses mediasi antara perusahaan dan karyawan sempat dilakukan, namun tak kunjung mendapatkan kesepakatan.
Kasus ini juga sempat di bawa ke Pengadilan Hubungan Industrial.
Hasil gugatan menyatakan perusahaan Edi Darmawan harus membayar pesangon sebesar Rp3,5 miliar kepada 38 karyawan.
Baca Juga: Dituding PHK Karyawan Tanpa Pesangon, Ayah Mirna Salihin Dituntut Rp3,5 Miliar
Namun hingga 5 tahun berlalu, pesangon tersebut tak kunjung dibayarkan.
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka
Penulis | : | Ulfa Lutfia Hidayati |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |