Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Kabar duka datang dari seorang mahasiswi Universitas Airlangga yang mengakhiri nyawanya sendiri.
Kematian mahasiswi berinisial CA (21) ini pun menuai banyak simpati.
Sebelum meninggal dunia CA sempat curhat dengan sahabatnya.
Dilansir Grid.ID dari TribunnewsBogor.com pada Rabu (8/11/2023), sahabat CA mengungkap pembicaraannya dengan mahasiswi tersebut.
JA mengungkap bahwa ia telah membaca surat wasiat dari CA dan menyebut bahwa isi surat tersebut memang berkaitan dengan curhatan CA.
CA curhat jika dirinya mengaku tidak bisa tegas dan berharap bisa seberani sahabatnya.
"Beberapa kali pas curhat, dia itu pernah bilang ke aku, 'wah aku enggak bisa sih setegas kamu," ungkap JA menirukan ucapan CA.
"I wish I can be like you (aku berharap bisa menjadi seperti mu)', gitu," sambungnya.
JA menyebut bahwa CA sempat mengungkap kekhawatiranya mengenai hidup hingga urusan mengenai pasangan.
"Sering bilang takut enggak bisa sukses di masa depan, takut enggak bisa punya pacar," kata JA.
Setelah curhat pun, CA kembali bersikap seperti biasanya.
"Setelah cerita begitu kami ya sealu bercanda, seperti ya sudahlah jadi badut saja sekarang," sambungnya.
JA mengaku bahwa dirinya tak tahu jika CA menderita depresi.
"Kok bisa sahabatan 11 tahun aku enggak tahu sedikit pun dia punya depresi," kata JA.
"Dia sama sekali enggak pernah menyinggung itu, bahkan beberapa hari sebelum pergi, kami lagi ngobrol tentang mental health," sambungnya.
Melansir Kompas.com, terkuak isi surat wasiat CA yang ditulis sebelum ia mengakhiri nyawanya.
Berikut ini isi surat wasiat CA untuk keluarganya:
Dear Mama
Terima kasih selama ini telah melindungiku. Tetapi sekarang perlindunganmu terasa sia-sia. Aku tak pernah membuat keputusanku sendiri dalam hidup ini.
Sekarang inilah bagaimana aku menunjukkan kebebasanku. Aku memilih apa yang aku pilih dalam hidup ini.
Aku tak melihat masa depan untukku. Aku tahu bagaimana kau mencintaiku. Ini bukan salahmu.
Aku tidak menyalahkanmu. Maaf aku tak bisa mencintaimu kembali. Maaf aku tak dapat melindungimu. Dear saudara laki-laki dan perempuanku Aku berharap kalian tak berakhir seperti aku.
Kalian mungkin melihat aku sebagai anak yang cerdas. Aku nggak secerdas itu. Aku adalah seorang yang bodoh yang tak pernah melihat dunia sebenarnya. Aku telah buta selama ini dan telah memberi kalian semua harapan palsu.
Dunia ini kejam. Ingat itu. Aku mencintai kalian. Tapi aku tak bisa melakukannya lagi sejak aku berhenti berharap. Sudah terlambat sekarang.
Jika seluruh dunia mempertanyakan, aku tak melihat ada harapan. Aku ingin bertahan di sana.
Ayah korban sempat mengungkap bahwa surat itu memang benar ditulis anaknya.
"Tulisan itu sudah kita kroscek betul-betul dan kepolisian juga sudah ngecek itu, tulisannya persis," lanjut Gunawan saat ditemui oleh Kompas.com di rumah duka di Jalan Monginsidi, Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (6/11/2023).
(*)
Ngamuk Saat Tak Diberi Uang, Pengemis di Bogor Ini Malah Ketahuan Lagi Top Up: Ngegas Gak Dikasih
Source | : | Kompas.com,TribunnewsBogor.com |
Penulis | : | Annisa Marifah |
Editor | : | Nesiana |