PBB yang didirikan pada 26 Juli 1998 sempat dinahkodai oleh Yusril sebagai ketua ketika reformasi meletus.
Ia menduduki posisi ini hingga tahun 2005.
Yusril kemudian masuk ke Kabinet Persatuan Nasional yang dibentuk oleh Presiden Gus Dur sebagai Menteri Hukum dan Perundang-undangan periode 1999-2001.
Jabatan sebagai Menteri Hukum dan HAM Kabinet Gotong Royong juga pernah disandang Yusril pada 2001-2004,
Ia lantas dipilih Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Sekretaris Negara.
Usai menjadi menteri, ia kembali ke PBB sebagai ketua umum dalam Muktamar IV pada April 2015.
Posisi ketum diemban untuk periode 2014-2019 dan Yusril kembali menduduki jabatan yang sama secara aklamasi melalui Muktamar PBB di Belitung pada September 2019.
Pada tahun 2019, Yusril sempat ditunjuk sebagai pengacara Jokowi-Maruf Amin pada Pilpres 2019 padahal pada pilpres sebelumnya ia dipercaya sebagai pengacara Prabowo-Hatta Rajasa.
Yusril menerima tawaran sebagai pengacara Jokowi tanpa bayaran karena dirinya setelah bertemu dengan Erick Thohir selaku ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Profil Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra yang Didukung Jokowi Jadi Capres atau Cawapres 2024
(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |