"Akhirnya kita bawa ke RSMM aja. Daripada kita bawa ke keluarganya malah bikin kisruh kan," sambungnya.
Melansir Kompas.com, sebelumnya kabar miring soal aplikasi TikTok sempat jadi sorotan.
Tak hanya di Tanah Air, pihak mancanegara juga menyoroti fenomena anak muda yang kecanduan dengan aplikasi tersebut.
Divisi Perlindungan Konsumen wilayah Utah, Amerika Serikat (UDCP/ Utah Division of Consumer Protection), melayangkan gugatan terhadap TikTok.
Gubernur Utah, Spencer Cox menuding bahwa fitur di TikTok membuat anak muda tidak berhenti menjelajahi media sosial tersebut.
“Kami tidak akan diam, sedangkan perusahaan-perusahaan ini gagal mengambil tindakan yang memadai dan bermakna untuk melindungi anak-anak," ungkap Spencer.
"Kami akan meminta pertanggungjawaban perusahaan media sosial dengan cara apapun yang diperlukan,” sambungnya.
Sean Reyes, jaksa agung wilayah Utah juga membyebut TikTok berbohong doal keamanan di aplikasi itu.
"Apa yang anak-anak (dan orangtua) tidak tahu adalah TikTok sudah berbohong kepada mereka mengenai keamanan di dalam aplikasi dan mengeksploitasi mereka untuk terus mengecek dan menonton di dalam aplikasi secara kompulsif,” ungkap Reyes dalam lembar gugatannya.
“(TikTok) tidak peduli terhadap efek buruk yang berdampak pada kesehatan mental, perkembangan fisik, keluarga, dan kehidupan sosial (anak-anak),” tambahnya.
(*)
Ngamuk Saat Tak Diberi Uang, Pengemis di Bogor Ini Malah Ketahuan Lagi Top Up: Ngegas Gak Dikasih
Source | : | kompas,Tribunnewsbogor.com |
Penulis | : | Annisa Marifah |
Editor | : | Silmi |