Grid.ID - Seorang gadis ABG di Kalimantan Timur (Kaltim) nekat memanjat tower setinggi 75 meter.
Bukan tanpa sebab, gadis remaja ini curhat merasa lelah selalu disuruh-suruh melakukan banyak pekerjaan oleh orang tuanya.
Kasus nekatnya anak remaja di Kalimantan Timur ini bak sebuah peringatan bagi para orang tua untuk lebih memperhatikan anak-anaknya.
Lalu seperti apakah kronologi lengkapnya?
Dan bagaimana pula kondisi gadis ABG tersebut sekarang?
Melansir Tribun trends, Kamis (30/11/2023), seorang remaja putri di Tenggarong, Kalimantan Timur mengaku merasa frustrasi lantaran lelah diminta selalu kerja di rumah.
Ia lalu memutuskan untuk memanjat tower pemancar Radio Pemerintah Kabupaten (RPK) Kota Tenggarong setinggi 75 meter di Jalan Stadion Tenggarong, Komplek Stadion Rondong Demang Tenggarong, Kutai Kartanegara.
Kenekatan itu tentu saja menarik perhatian warga sekitar.
Pada sekitar pukul 15.00 WITA, suasana di sekitar tower mulai heboh.
Petugas gulkarmat sampai dipanggil untuk mengevakuasi gadis ABG nekat tersebut.
Seorang warga menuturkan, awalnya situasi terlihat biasa saja ketika seorang remaja duduk di bawah tower.
Tidak ada yang mengetahui mengapa ia berada di sana.
Ia tampak hanya diam tanpa memberikan penjelasan apapun.
Namun, setengah jam kemudian, situasi berubah drastis.
Ada Masalah di Rumah
Melansir Banjarmasin Post, tim penyelamat dari Disdamkarmatan Kukar langsung melakukan evakuasi dengan cara memanjat tower.
Petugas secara persuasif mencoba menenangkan gadis remaja tersebut.
Setelah berbincang beberapa saat, ia akhirnya mau turun dari menara.
“Alhamdulillah proses evakuasi berjalan lancar, tadi juga anaknya ketika melihat petugas naik dan dia mau turun,” kata Kepala Disdamkarmatan Kukar, Fida Hurasani.
Saat ditanyai petugas, terungkap alasan ABG tersebut melakukan aksi nekat.
Rupanya aksi nekatnya dilatarbelakangi rasa kecewa terhadap orang tua di rumah.
"Dia mengaku sudah capek di rumah, pulang sekolah, ngambilin adiknya."
"Setelah itu dia baru pegang handpone sebentar, justru diambil sama bapaknya,” jelas Fida.
Pentingnya Peran Orang Tua
Peran orang tua sangat penting dalam mendukung kesehatan mental anak remaja.
Pada masa remaja, anak-anak mengalami perubahan fisik, emosional, dan sosial yang signifikan.
Berikut adalah beberapa peran kunci orang tua untuk mendukung kesehatan mental anak remaja:
1. Memberikan Dukungan Emosional
Mendengarkan dengan penuh perhatian.
Menunjukkan empati dan pengertian terhadap perasaan anak.
Mendorong komunikasi terbuka tanpa takut dicemooh atau dihakimi.
2. Membangun Hubungan yang Sehat
Menciptakan lingkungan keluarga yang aman dan mendukung.
Menumbuhkan rasa percaya diri anak dengan memberikan pujian dan penghargaan.
3. Mengajarkan Keterampilan Hidup dan Koping
Membantu anak mengembangkan keterampilan penyelesaian masalah.
Mengajarkan strategi koping yang sehat untuk mengatasi stres dan tekanan.
4. Mengawasi Aktivitas Anak
Mengikuti perkembangan anak dan memberikan bimbingan ketika diperlukan.
Memantau perilaku online dan offline untuk melindungi dari potensi risiko.
5. Mendorong Keseimbangan Hidup
Mendukung partisipasi anak dalam kegiatan positif, seperti olahraga, seni, atau aktivitas sosial.
Menyediakan waktu untuk istirahat dan tidur yang cukup.
6. Menyadari Tanda-tanda Masalah Kesehatan Mental
Mengenali perubahan perilaku yang mencolok.
Menanggapi secara positif dan segera jika ada tanda-tanda masalah kesehatan mental.
Dengan melibatkan diri secara aktif dan responsif, orang tua dapat membantu membentuk fondasi yang kokoh untuk kesehatan mental anak remaja mereka.
Penting untuk diingat bahwa setiap anak unik, dan pendekatan yang sesuai mungkin bervariasi tergantung pada karakteristik dan kebutuhan individu.
(*)
Chandrika Chika Belum Minta Maaf Usai Diduga Aniaya Yuliana Byun, Sang Ayah Datangi Korban
Source | : | Banjarmasin Post,Tribun Trends,chat gpt |
Penulis | : | Nindya Galuh Aprillia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |