D pun diselamatkan dengan kondisi mengenaskan seperti luka lebam, benjol di kepala, hingga munah darah.
“Adiknya (D) manggil ibu, ‘Tolong, tolong’ katanya. Ibu datanglah ke sana," kata Titin.
"Pas ngecek ke dalam, D sudah pada benjol jidatnya, ada tiga atau empat benjolan (karena KDRT),” sambungnya.
“Pas ada Pak Babinsa sama Pak RT, dia tiba-tiba muntah darah. Akhirnya korban dilarikan ke rumah sakit," tambahnya.
Sementara D mendapat perawatan, Panca Darmansyah mangkir dari panggilan polisi dengan dalih mengasuh anak.
Tapi siapa sangka, ia malah menghabisi nyawa keempat anaknya itu.
Melansir TribunnewsBogor.com, D disebut sudah tahu kabar anaknya meninggal dunia setelah sebelumnya kabar ini disembunyikan darinya.
Kepala Pusat Perlindungan Perempuan dan Dinas Pemberdayaan, Perlindungan, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta Tri Palupi Diah Handayati mengungkap kondisi D.
Menurut Tri Palupi, D sudah tahu kabar sang anak yang meninggal dunia.
"Ibu (D) hari ini (Kamis) sudah mengetahui terkait dengan kondisi anak-anaknya," kata Tri Palupi Diah Handayati.
Sosok D pun disebut dalam pemantauan dokter dan dinas sosial
Korban KDRT ini juga dipantau sempat curhat di media sosial miliknya dan membagikan kolase foto selfie dirinya.
Postingan D ini diunggah pada tanggal yang sama saat jasad anaknya ditemukan warga.
"Back to be stronger (kembali kuat)," tulis DPutri dalam akun media sosialnya.
(*)
Ungkap Alasan Sandra Dewi Tak Hadir di Sidang Putusan sang Suami, Kuasa Hukum Harvey Moeis: Rame Banget
Source | : | TribunnewsBogor.com,kompas |
Penulis | : | Annisa Marifah |
Editor | : | Silmi |