Grid.ID - Innalillahi, 8 bocah di Purwakarta tersambar petir.
8 bocah di Purwakarta itu tersambar petir saat berteduh usai main bola.
Lantas bagaimana kondisi 8 bocah yang tersambar petir tersebut?
Delapan anak di Desa Parakanlima, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, harus mendapatkan perawatan setelah mengalami insiden tersambar petir.
Kejadian ini terjadi ketika mereka berlindung di sebuah gubuk yang berdekatan dengan tiang listrik.
Menurut Kapolsek Jatiluhur, AKP Asep Rahman, insiden tersebut terjadi pada Sabtu (12/9/2023) sekitar pukul 16.05 WIB.
Pada awalnya, kata Asep, para korban tengah asyik bermain bola di lahan kosong di Kampung Tegallega, Desa Parakanlima, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, sekitar pukul 15.30 WIB.
"Kemudian tiba-tiba turun hujan yang disertai petir. Lalu para korban pun berteduh di saung yang dekat tiang listrik.
Ketika itu petir menyambar tiang listrik tesebut dan para korban tersebut terkena hembusan petir," ucap Asep kepada wartawan di RSUD Bayu Asih, Minggu (10/12/2023)
Personel yang mendapatkan informasi itu langsung bergerak menuju tempat kejadian perkara (TKP).
Mereka langsung mengevakuasi para korban ke Klinik Asopa Sukatani dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bayu Asih Purwakarta.
Beruntungnya, kondisi mereka baik-baik saja.
"Untuk tiga korban yang dibawa ke Klinik Asopa Sukatani langsung diperbolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan medis.
Sedangkan untuk lima orang korban diobservasi ke RSUD Bayu Asih Purwakarta.
Saat ini, semua korban kondisinya dalam keadaan baik dan sehat," ucap Asep.
Kapolsek pun mewanti-wanti masyarakat untuk tetap waspada saat terjadi hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang.
"Tetap waspada terhadap potensi bencana alam saat terjadi hujan yang disertai petir dan angin kencang," ujar Asep.
Kasus Lainnya : Dua Petani di Sumedang Tewas Tersambar Petir saat Berteduh
Dua petani meninggal akibat tersambar petir saat mereka berlindung di gubuk sawah di Blok Sawah Asem, Dusun Babakan RT 11/03, Desa Panyindangan, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Sabtu (9/12/2023) sore sekitar pukul 15.05 WIB.
"Kejadiannya sewaktu hujan mereka bertiga berteduh di gubuk, saat ada petir menyambar kaki Jajang dan Rian menyentuh tanah, hingga tersengat langsung oleh petir. Sementara Pak Momo, selamat karena kakinya tidak menyentuh tanah," ujar Didi kepada Kompas.com melalui telepon, Sabtu petang.
Didi Supardi, Kepala Desa Panyindangan, menyatakan bahwa dua petani yang tewas adalah Jajang Wahyudin (26) dan Rian.
Saat insiden terjadi, Jajang, Rian, dan Momo (korban selamat), pemilik gubuk, sedang bekerja di sawah dan berlindung di gubuk tersebut.
Menurut Didi, Jajang berasal dari Dusun Dangdeur, Desa Panyindangan, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang, sementara Rian adalah warga Dusun Kebon Bandara, Desa Bantarwaru, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu.
"Korban Jajang langsung dibawa ke rumah duka di Panyindangan. Untuk jenazah korban Rian langsung dibawa ke Indramayu," tutur Didi.
Momo, yang selamat dari kejadian tersebut, berasal dari Dusun Jemo, Desa Nagrak, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang.
Didi melaporkan bahwa proses evakuasi dilakukan oleh aparat pemerintah desa, Polsek Buahdua, dan pihak terkait lainnya di Kecamatan Buahdua.
"Kedua korban dinyatakan meninggal dunia oleh dokter di Puskesmas Buahdua, selanjutnya jenazah korban diserahterimakan kepada pihak keluarga," kata Didi.
Dalam tanggapannya terhadap kejadian ini, Didi mendorong warga untuk tidak memaksakan diri bekerja di sawah atau kebun ketika hujan turun sebagai langkah pencegahan.
(*)
5 Arti Mimpi Mandi Air Hujan, Tak Perlu Khawatir, Simbol Keberuntungan dan Kesuksesan, Begini Ulasannya!
Source | : | Kompas.com,Tribunstyle |
Penulis | : | Widy Hastuti Chasanah |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |