"Kesalahan memang keasalahan, tapi itu tidak membuat putriku kembali," imbuhnya.
Marty menegaskan dirinya tidak menginginkan uang dalam tuntutannya, namun dia hanya menginginkan jawaban mengapa Hillary bisa meninggal dunia.
Mengenal Teknik Operasi Plastik hingga Risikonya
Dilansir dari Kompas.com, pembedahan plastik digunakan untuk memperbaiki dan merekonstruksi jaringan serta kulit yang mengalami kerusakan atau kehilangan.
Tujuan utamanya adalah mengembalikan fungsi dan penampilan jaringan serta kulit sehingga sejauh mungkin mirip dengan keadaan normal.
Berbeda dengan operasi kosmetik yang dilakukan semata-mata untuk mengubah penampilan seseorang sesuai dengan keinginannya, operasi plastik memiliki fokus pada perbaikan fungsional.
Menurut informasi resmi dari NHS, operasi plastik dapat melibatkan beberapa fungsi, termasuk:
1. Perbaikan kelainan bawaan, seperti celah bibir dan langit-langit, jari berselaput, dan tanda lahir.
2. Rekonstruksi area yang rusak akibat pengangkatan jaringan kanker, seperti pada wajah atau payudara.
3. Penanganan luka bakar yang luas atau cedera serius lainnya.
Melalui operasi plastik, seringkali dapat membantu meningkatkan harga diri, kepercayaan diri, dan kualitas hidup secara keseluruhan. Berbagai teknik operasi plastik termasuk:
1. Cangkok kulit, di mana kulit sehat diambil dari area yang tidak terkena dampak dan digunakan untuk menggantikan kulit yang rusak atau hilang.
2. Operasi lipatan kulit, di mana sepotong jaringan dari satu bagian tubuh dipindahkan ke bagian lain bersama dengan pembuluh darah untuk menjaga kelangsungan hidupnya.
3. Ekspansi jaringan, di mana jaringan di sekitarnya ditarik agar tubuh dapat menumbuhkan kulit ekstra untuk membantu dalam rekonstruksi area terdekat.
Selain teknik-teknik tersebut, ahli bedah plastik juga menggunakan metode lain seperti pemindahan atau pencangkokan lemak, penutupan vakum, riasan atau krim kamuflase, dan perangkat prostetik seperti kaki palsu.
Namun, seperti halnya tindakan medis lainnya, operasi plastik memiliki risiko yang terkait.
Tingkat risiko ini bergantung pada ukuran area yang terlibat, tingkat keahlian ahli bedah, dan kesehatan keseluruhan pasien.
Risiko umum meliputi rasa sakit, pendarahan, infeksi, dan pembentukan jaringan parut.
Disarankan agar pasien segera menghubungi ahli bedah atau tim kesehatan jika mengalami kekhawatiran setelah operasi, seperti rasa sakit yang tidak terduga, pembengkakan, keluarnya cairan, atau efek samping lainnya.
(*)
Source | : | Kompas.com,TribunTrends.com |
Penulis | : | Widy Hastuti Chasanah |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |