Surat cinta tersebut bahkan didesain Nia dengan bentuk hati dan dihias sedemikian rupa hingga tampak indah.
Nia sendiri tampak malu-malu saat diminta untuk membacakan isi surat cintanya itu.
"Aku bacain ya, tapi norak deh kayaknya," kata Nia Ramadhani serasa tertawa.
"Enggak jadi, garing," imbuh Nia malu-malu.
Namun usai dibujuk, Nia yang awalnya ragu mulai membacakannya.
"Nama dan wajahmu selalu terucap di dalam doaku.
Aku bersyukur kepada Sang Pencipta karena telah mengirimkan laki-laki yang sangat membuatku utuh dan sempurna. Seseorang yang dengan sinarnya mampu menerangi setiap langkahku.
Seseorang yang dengan senyumnya berhasil melunturkan egoku, seseorang dari kaum Adam yang tercipta untuk menjadi imamku.
Seseorang yang akan selalu memelukku dan menjadi pelindungku, sampai nafas terakhirku di dunia," ungkap Nia membacakannya.
Kebucinan Nia kepada Ardi Bakrie bahkan makin terasa di bait kedua surat cintanya.