Tak merasa ada kejanggalan, Tuan Singh akhirnya login dalam akun UOB miliknya dan mencoba melakukan transaksi, namun sayangnya gagal.
Lantaran gagal terus, Tuan Singh berniat membatalkan pesanan namun Jason terus bersikeras untuk melanjutkan pembelian dengan iming-iming pengantaran telur esok hari.
Keesokan harinya, bukannya telur yang didapatkan oleh Tuan Singh namun sebuah telepon dari bank OUB yang menanyakan transaksi kartu kredit dalam jumlah besar.
Mencurigai hal itu, Tuan Singh akhirnya mengecek saldo rekeningnya dan mendapati semua uang telah ludes menghilang.
Ketika (saya lihat) nol, nol, nol, saya kaget. Saya seperti menjadi zombie. Saya tidak tahu harus berbuat apa," ungkap Singh.
Usai kasus ini terungkap Tuan Singh melaporkan kepada pihak kepolisian setempat dan petugas langsung melakukan tindak penyidikan.
Diketahui kerugian yang dialami oleh Tuan Singh mencapai 15.000 dollar Singapura atau setara dengan Rp 175,5 juta dari akun bank UOB.
Sedangkan dari bank DBS yang juga menjadi bak pilihan tempat Tuan Singh menabung, dirinya kehilangan uang senilai 30.000 dollar Singapura atau Rp 351,18 juta.
Baca Juga: Olivia Nathania, Nia Daniaty dan Rafli Tilaar Kompak Tak Hadir di Sidang Putusan Penipuan CPNS
Saat tersangka melakukan transaksi itu, Tuan Singh mengaku tak mendapatkan notifikasi ataupun peringatan tentang kode OTP.
Dari hal itu Tuan Singh meminta pertanggung jawaban dari pihak bank.
“Bank harus bertanggung jawab, setidaknya sebagian."
"Bukan saya yang menarik uang itu dan memberikannya ke penipu, saya bahkan tidak sadar ini sedang terjadi," ujar Tuan Singh.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Trends |
Penulis | : | Mardyaning Christ Cahyarani |
Editor | : | Silmi |